Catatan Perjalanan Santri dan Legenda Kaum Sarungan

64

Catatan Perjalanan
Santri dan Legenda Kaum Sarungan

Oleh : Emay Ahmad M.

Apa yg dapat diharapkan dari sekelompok org yg menyerahkan seluruh jiwanya kepada Tuhan Yang Maha Berkah dengan berpakaian tidak necis dan kurang modern. Kesehariannya mengaji jarang berdiplomasi, mafhum saja, perkataan sang guru adalah kepanjangan kitab suci. Kenyataan yg memaksa kami kaum sarungan, menggeliat dan melawan. Negara terancam oleh kapitalisasi modal yg memperbudak manusia menjadi mesin uang. Manusia bukanlah alat keharmonisan sosial, tapi kerakusan personal. Ideologi bangsa diancam ajaran radikal yg tereforia oleh gagasan kosong dari negeri lain. Seakan2 manusia di negeri kehilangan akal sehat utk hidup dengan kemerdekaannya sendiri. Demokrasi masuk dalam relung hati kami, perlahan bergerak tapi pasti, menyeruak menyadarkan keluhuran budi dan agama yg kami anut. Demokrasi adalah sumber nilai, kendati kami tetap teguh melontarkan agama sebagai inspirasi bathin kami. Sekarang kami kaum sarungan telah mengaskan, agama dan demokrasi dua sisi yg akan terus kami gelorakan untuk kepentingan negeri. Kami menunggu titah guru kami,krn jihad adalah fatwa mereka yg tidak akan kami hindari,,catatan perjalanan karawang – cirebon,, 22 okt 2017