Bikin Gebrakkan, Ansor Mesir Renovasi Makam Ulama

157

Bikin Gebrakkan, Ansor Mesir Renovasi Makam Ulama

Pada Kamis (2/9) lalu, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mesir tunai sudah menjalankan program renovasi makam ulama. Makam pertama yang menjadi target renovasi adalah makam Grand Syekh Al-Azhar ke-12, yaitu Syekh Abdullah As-Syarqawi.

Biografi Syekh Abdullah As-Syarqawi

Syekh Abdullah As-Syarqawi mempunyai nama lengkap, Abdullah bin Hijazi bin Ibrahim. Beliau dilahirkan pada tahun 1150 H di Desa Thawilah. Nama As-Syarqawi sendiri adalah penisbatan pada tempat kelahiran beliau yang terletak di Provinsi Asy-Syarqiyah. Beliau sejak kecil sudah menghafal Alquran di tanah kelahirannya, kemudian setelah itu beliau pergi menimba ilmu di Al-Azhar. Di Al-Azhar beliau banyak menimba ilmu dari berbagai ulama, seperti Imam Al-Hifni (Grand Syekh Al-Azhar ke-8), Imam Ahmad Ad-Damanhuri (Grand Syekh Al-Azhar ke 10) dan Syekh Mahmud Al-Kurdi.

Beliau merupakan guru para ulama sekaligus mufti Mazhab Syafii pada masanya. Beliau meninggalkan begitu banyak karya yang menunjukkan kedalaman ilmu beliau, diantara beberapa karangan beliau yang masyhur di kalangan pesantren di Indonesia adalah Kitab Hasyiyah As-Syarqawi Syarh Tuhfah At-Thullab, Syarh Al-Hikam Al-Athaiyyah, dll. Pada tahun 1208 H, ketika Syekh Ahmad Al-Arusi (Grand Syekh ke-11) wafat, Syekh Abdullah As-Syarqawi menggantikan posisi Syekh Ahmad Al-Arusi menjadi Grand Syekh selama 19 tahun, hingga akhirnya beliau kembali ke rahmatullah pada hari Kamis, 2 Syawal 1227 H.

Hambatan Program Renovasi Makam Ulama

Sebelumnya, program ini merupakan salah satu rangkaian agenda Pra Konfercab PCINU Mesir yang diadakan tanggal 10 November 2020 lalu. Program renovasi makam ulama ini adalah program yang bertujuan awal yaitu makam Syekh Izzuddin bin Abdissalam dan Imam Waki’ bin Al-Jarrah. Akan tetapi di tengah perjalanannya, panitia pelaksana program renovasi makam ulama menemukan kendala lantaran seluruh makam-makam ulama di Negeri Mesir ditutup dengan alasan pandemi Covid-19.

“Program ini awalnya adalah rentetan agenda Pra Konfercab PCINU Mesir. Dalam perjalanannya, ternyata program ini terhambat dengan adanya covid-19 pula gembok makam tidak lagi hanya dipegang oleh juru kunci akan tetapi juga dipegang oleh Kementerian Wakaf Republik Arab Mesir, perizinanpun semakin sulit hingga akhirnya program inipun ditangguhkan sementara waktu.” Kata Fachry Fanani, Penanggung jawab program renovasi makam ulama.

“Pada Ramadan lalu, panitia berinisiatif untuk merenovasi makam ulama yang lain hingga didapatilah makam Maulana Syekh Abdullah As-Syarqawi yang terletak di komplek pemakaman _mujawirin_ di depan _masyikhah_ Al-Azhar. Kabar baiknya, makam tersebut perizinannya tidak serumit sebelumnya dan juru kunci makam juga menyambut baik program renovasi makam ulama ini, hingga akhirnya diputuskanlah program ini dialihkan ke makam Grand Sykeh ke-12 ini dengan target pelaksanaan direalisasikan setelah Hari Raya Idul Fitri. Renovasi ini meliputi pemberian karpet, penggantian gorden, pemasangan lampu baru hingga penambahan biografi Beliau dan hingga saat ini juga sudah terkumpul donasi 51.594 EGP.” Imbuhnya.

Kendala program ini tidak berhenti sampai di situ saja. Tiba setelah Hari Raya Idul Fitri, Rektorat Universitas Al-Azhar mengumumkan bahwa ujian termin 2 akan disegerakan pelaksanaannya, para panitia program yang notabene adalah para mahasiswa Universitas Al-Azhar pun menangguhkan kembali program ini dengan rencana menjalankannya bakda ujian termin. Selepas rangkaian ujian termin 2 Universitas Al-Azhar dilangsungkan, panitia program renovasi ulama kembali mendatangi juru kunci makam sekaligus meminta izin untuk merenovasi makam Maulana Syekh Abdullah As-Syarqawi, Juru Kunci makam pun menyetujuinya hingga diputuskanlah program renovasi makam ulama ini dilaksanakan kemarin, Kamis (2/9).

Sementara itu, Plt Ketua PC GP Ansor Mesir, Hilmi Sirojul Fuadi, berharap momen ini bisa menjadi faktor yang dapat meningkatkan kepedulian warga nahdliyin terhadap warisan-warisan ulama.
“Program ini bertujuan untuk melestarikan situs bersejarah, khususnya makam-makam ulama yang sebelumnya tidak terawat dengan baik. Ini adalah wujud nyata kepedulian warga nahdliyin yang ada di Mesir terhadap situs-situs bersejarah sekaligus juga bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa mereka. Semoga dengan adanya program ini, kita semua tergugah untuk lebih peduli lagi dalam menghidupkan warisan ulama.” Tegas Hilmi Sirojul Fuadi, Plt Ketua PC GP Ansor Mesir.

Kontributor: Afif Muchtar