Bandung, (ansorjabar online)
Agama dan Kebudayaan mempunyai relasi kuat dalam suatu pengahayatan spiritual.
Hal itu disampaikan dalam acara diskusi bedah buku “Sang Yang Hurip” karya Budayawan Jakob Somardjo, Rabu (29/03, di GKI Kebon Jati, Jl. Kebon Jati 100, Kota Bandung.
Bedah buku ini digelar atas kerjasama GKI Kebon Jati dengan Jakatarub dan Komunitas Layar Kita. Selain penulis Jakob Soemardo, hadir sebagai narasumber lainnya Wawan Gunawan (Koordinator Jakatarub).
Menurut Penulis Jakob Soemarjo, bukunya ini merupakan kumpulan tulisan di Majalah keuskupan Bandung.
“Melalui Buku ini saya memahami kebudayaan dengan filsafat dengan mengkaitkan adanya pola kesundaan dengan kepercayaan katolik”, Kata Jakob.
Sementara itu dalam pandangan Wawan Gunawan, buku Sang Hyang Hurip menjadi kontribusi berharga dalam membangun hubungan agama dan budaya untuk saling mengisi bagi kepentingan manusia.
“Pa Jakob menafsirkan katolik dan kesundaan bisa saling mengisi, agama dan budaya harus mampu menginternalisasi nilai di dalam sikap perilaku manusia”, ujar Sekretaris Lakpesdam NU Jabar ini.
Acara ini dihadiri oleh berbagai Lintas Agama dan elemen kepemudaan, diantaranya dari PMII Kabupaten Bandung,Mahasiswa UIN, UPI dan Stikes Santo Boromeus. (rangga/edi)