Atasi Kekerasan Terhadap Perempuan, Komnas Perempuan Gandeng PWNU Jabar

309

Jakarta, NU Online
PWNU Jawa Barat siang ini mendapatkan tamu istimewa. Mereka menerima kunjungan rombongan dari komisi nasional anti kekerasan terhadap perempuan (Komnas Perempuan) di Kantor PWNU Jawa Barat Jalan Terusan Galunggung, Senin (6/2). Rombongan dari Komnas Perempuan disambut oleh perwakilan pengurus PWNU serta badan otonom perempuan yang terdiri dari PW Muslimat NU, Fatayat NU dan IPPNU.

Masruchah dari Komnas Perempuan menyampaikan, kekerasan terhadap perempuan menjadi isu yang sangat serius dan harus ditangani oleh seluruh pihak. Ia mengapresiasi NU yang selama ini memberikan perhatian terhadap sejumlah isu kekerasan perempuan serta mengapresiasi atas komitmen NU yang kemudian menuangkannya dalam Muktamar dan Munas NU yang lalu atas penyikapan, pencegahan, dan penanganan kekerasan terhadap perempuan terutama kekerasan seksual.

“Peran strategis NU sejak dahulu memang sangat diperhitungkan, NU selalu memberikan pandangan kepada negara dan membentuk sikap umat dan bangsa. Selama ini banyak terjadinya diskriminasi terhadap perempuan atas nama agama. Sehingga peran penting para ulama dan umat beragama sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap perempuan rentan pemiskinan dan kekerasan seperti TKW, korban kekerasan dan lainnya,” kata Masruchah.

Komnas perempuan selalu mendorong pemerintah agar selalu bertindak adil kepada semua pihak. Komnas Perempuan memandang, saat ini kekerasan bukan hanya dilakukan di wilayah domestik, tetapi dapat dilakukan oleh publik.

Sekretaris Muslimat NU Jabar Hj Nani menyampaikan, kasus kekerasan perempuan saat ini memang menjadi bagian perhatian penting Muslimat NU. Banyak kiprah Muslimat NU yang betrkaitan dengan penanganan kekerasan perempuan di Jawa Barat.

Menurut Ketua Fatayat NU Jabar Yayah Fajriah, Fataat NU memiliki visi dan misi yang sama dalam penghapus kekerasan perempuan. Saat ini Fatayat telah melakukan pendampingan kepada eks TKW di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat yang memiliki jumlah TKW yang besar. Pendampingan yang dimaksud melalui pemberdayaan ekonomi kreatif. Selain itu juga Fatayat NU membuka layanan konsultasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Sebagai organisasi pelajar putri, IPPNU juga memberikan perhatian serius terhadap isu-isu kekerasan perempuan. Ini juga terkait dengan isu moralitas pelajar saat ini yang mengkhawatirkan. Saat ini IPPNU Jawa Barat lebih konsen di bagian kampanye penghapusan pernikahan dini, mengingat tingginya angka perceraian salah satunya dipicu karena menikah di usia dini, dan faktor menikah usia dini salah satunya adalah karena kecelakaan sehingga ini akhirnya saling berkaitan dengan moral,” Ketua IPPNU Jawa Barat Nurul Fatonah.

Atas kesamaan visi, Komnas Perempuan memandang PWNU dan banomnya merupakan mitra yang tepat dalam mengatasi permasalahan kekerasan di Jawa Barat. Terlebih NU yang memiliki basis massa yang besar dan mengakar sampai tingkat bawah. Hadir dalam pertemuan ini jaringan Komnas Perempuan di Jawa Barat seperti Safa Institute, Fathimiyah, Jakatarub, dan Fopulis. (Red Alhafiz K)

Sumber : NU Online