Anekdot di tengah Covid 19

243

Sudah lebih dari 1 juta manusia terjangkit virus Covid 19. Bahkan otoritas kesehatan dunia WHO, menetapkan status Covid 19 sebagai wabah dunia alias pandemi. Pasalnya sedikitnya sudah 209 negara di seluruh dunia terpapar virus ini terhitung sampai 21 April 2020 kemarin, tidak kecuali negeri yang bernama Indonesia yang selalu saja tidak kehabisan akal untuk membuat lelucon atau anekdot dalam situasi dan kondisi apapun.

Kali ini penulis mencoba sedikit membantu mengingatkan para pembaca beberapa hal yang lucu ditengah pandemi Covid 19 yang sedang ramai . Jauh sebelum kasus no 01 dan 02 diumumkan oleh presiden langsung, inget presiden langsung. Spesial banget bukan ? muncul sebuah video seorang pria yang berbahasa campur, indo dan Sunda, berisikan sindiran bagi negara berflower ini, dimana ia menyebutkan bahwa ada yang lebih bahaya dibanding virus Corona, yaitu congorna tetangga( ucapan tetangga). Dalam video yang sama, ia juga menjelaskan bahwa alasan kenapa congorna tetangga bisa lebih berbahaya, karena congorna tetangga dalam penyebaran dari mulut satu ke mulut lainnya begitu cepat. Sudah lucu? Atau perlu yang lebih lucu? Tenang, penulis masih menyimpan data, setidaknya beberapa kejadian atau fenomena yang mampu mengocok perut pembaca.

Lebih menarik nya lagi anekdot dan kelucuan ternyata tidak lahir dari masyarakat biasa saja melainkan dari pihak pemerintah juga loh. Misal, kebijakan pemerintah pusat dan daerah tidak selaras karena beda kepentingan politik, menteri lebih super dibanding presiden, dan yang terakhir, stafsus yang ngakunya milenial tapi berperilaku kolot macam orba. Eh, bentar, kok dikaitkan dengan orba? Emang apa yang memperlihatkan ke-orba-an dari stafsus presiden yang katanya milenial ini?

Dilansir dari tulisan mbak Prima Sulistya yang di muat tanggal 15 April 2020 di salahsatu media opini, yaitu mojok.co
Berjudul ” mengedit Surat Andi Taufan, Stafsus milenial yang gaya suratnya masih bau Orba.” Diterangkan betapa memaksanya surat intruksi yang dikeluarkan, bahkan opini yang ditulis mba yang cerdik ini mengkritik bahwa kesalahan surat itu dimulai dari niat sampai isinya. Duh, kalo saya sih malu, sekelas sekretaris istana banyak salah dalam sistematika penulisan. Eh bentar, apakah serius dikeluarkan dari istana atau hanya sekadar anekdot dari Kaka stafsus milenial satu ini? Hmm… Menarik dan lucu bukan?

Pasalnya setelah beredar tentang kesalahan penulisan surat itu di media sosial dan muncul opini serta dugaan maladministrasi. kakak humoris satu ini, Andi Taufan, meminta maaf terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia karena telah menyebabkan kelucuan, eh maksudnya kegaduhan ditengah kepanikan masyarakat melawan Corona. Ampun, memang ya stafsus milenial ini kinerjanya begitu visioner, ga heran digaji perbulan 51 juta. Bahkan tidak seberapa dibanding upeti dan proyekan masing masing stafsus, eh maksudnya kinerja dan kontribusinya. Sekali lagi gajih 51 juta itu tidak ada apa apanya dibanding kinerja dan kontribusinya stafsus milenial . Haduh, salut deh sama perjuangan mereka. Yang hujat mereka saya doakan masuk surga! Hahaha.

Masih mau cerita lucu dari kasus virus Corona di Indonesia? Hadeuh, oke deh dengan sangat terpaksa saya mengingat tentang awal ramai Corona di Indonesia.

Respon masyarakat yang super duper begitu luar biasa panik, berbanding terbalik dengan reaksi pemerintah dengan melakukan humor tingkat tinggi. Tahukan siapa kali ini aktor pemerintah yang membuat lelucon?
Kita simak nih, “Padahal flu batuk pilek yang biasa terjadi pada kita itu angka kematiannya lebih tinggi daripada yang ini, corona. Tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa?” ujar Terawan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).

Betul, Mentri kesehatan tercinta kita. Dia bilang gausah panik, kematian flue biasa lebih tinggi dibanding virus Corona. Duh pak, maaf, situ kok jago ya ngelawaknya, lulusan komunitas stand up kota mana, pak? Jadi pengen gabung deh.

Udah ah, suka gabisa berhenti ketawa kalo inget kejadian dua bulan kebelakang tuh. Semoga teman teman tetap diberikan kesehatan dan kesadaran dalam menyikapi kasus dan fenomena pandemi Covid 19 ini. Tetap dirumah seperti anjuran pemerintah dan tetap bahagia dengan lelucon para politikus yang memainkan isu Corona demi elektabilitas politiknya.

Sekian, penulis hanya mencoba mengingatkan kelucuan negeri ini . Ingat, mengingatkan kelucuan ya. Terimakasih, semoga terhibur.

Aceng Ahmad Sehabudin