Waspada Citarum Meluap Ansor Dayeuhkolot Intruksikan Kader Bantu Warga

175

Dayeuhkolot, – Luapan sungai Citarum yang terjadi sejak beberapa pekan lalu, banyak menghambat aktifitas warga terutama di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot. Sebanyak tiga desa mengalami banjir terparah, yaitu Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup dan Desa Cangkuang Wetan. Ketinggian air bervariatif di beberapa daerah dengan rata-rata ketinggian 1 – 3 meter.

Menyikapi kodisi tersebut, PAC GP Ansor Kecamatan Dayeuhkolot intruksikan kepada kadernya untuk untuk terus waspada dan giat membantu warga

“Banjir Dayeuhkolot tiap tahunnya menelan banyak korban, baik jiwa dan materi. Karena itu segenap seluruh kader Ansor dan Banser dimusim hujan sekarang harus selalu siaga dan waspada. Pada saat Citarum meluap, kita turunkan dibeberapa titik lokasi untuk pengamanan situasi darurat seperti evakuasi korban yang terjebak, membantu kepolisian dalam pengamanan akses jalan yang terendam dan permasalahan lainnya”, kata Ketua PAC Dayeuhkolot Desum Sumarsah dalam rapat rutin PAC, Selasa (15/11).

Menurut Dede, banjir rutin tahunan Dayeuhkolot seringkali mengakibatkan banyak kerugian bagi warga setempat. Akibat banjir banyak sekolah yang terpaksa diliburkan, lahan pertanian menjadi rusak, pasar tidak beraktifitas dan akses jalan dibeberapa lokasi menjadi putus

.”Hak anak-anak dalam mengenyam pendidikan menjadi terganggu, lahan pertanian banyak yang rusak, pedagang pasar banyak yang tidak beroperasi dan banyak lagi hambatan lain yang dirasakan langsung oleh masyarakat selama banjir berlangsung”, tutur Desum.

Desum menyayangkang Pemerintah Kabupaten Bandung yang seolah buntu dalam mengurai persoalan banjir ini.

“Sudah tahu banjir seperti ini melanda di Kabupaten Bandung rutin setiap tahunnya, malah sudah menginjak tahun ke 11. Namun Pemerintah tidak berupaya serius dan terstruktur dalam penanganannya, banyak sekali keterlambatan. Seolah-olah Pemerintah tidak peduli akan nasib korban” tegasnya. (Indra Meirwanda/Rus)