Visitasi Ponpes Suryamedar An Nahdliyyah sekaligus penanaman Sawo Kecik oleh Seksi PD Pontren Kemenag Kab Bandung

92

Visitasi Ponpes Suryamedar An Nahdliyyah sekaligus penanaman Sawo Kecik oleh Seksi PD Pontren Kemenag Kab Bandung

Cileunyi, 11 juni 2021
Proses Visitasi Pondok Pesantren merupakan satu hal yang tidak bisa dilewati didalam pengajuan Ijin Operasional Pondok Pesantren (IJOP), setelah pengajuan perijinan yang cukup lama dan terkendala dengan adanya Pandemi Covid 19 maka Visitasi pada Ponpes Suryamedar an Nahdliyyah baru bisa dilaksanakan pada Jumat 11 Juni 2021, oleh Bapak Sony Arius dari Seksi PD Pontren kantor Kemenag kab. Bandung, setelah visitasi dan mendapat rekomendasi dari Kepala Kantor Kemenag Kab Bandung maka akan diteruskan ke Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, kemudian diteruskan ke Pusat.
Pada kesempatan ini pula di laksanakan penanaman Bibit Sawo Kecik yang dikirim dari Kediri Jawa Timur, Syaikh Arif selaku pengasuh Ponpes Suryamedar an Nahdliyah menyampaikan kegembiraannya dengan visitasi ini dan juga berharap dengan penanaman bibit sawo kecik ini semoga menambah keberkahan bagi Ponpes Suryamedar an Nahdliyyah.
Ponpes Suryamedar An Nahdliyyah yang Syaikh Arif dirikan ini merupakan Ponpes Salafiyah yang senantiasa merujuk pada pengajaran yang ada pada kitab kuning, berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan tetap melestarikan kearifan lokal yang ada di Indonesia, terdapat 3 (tiga) kategori santri di Ponpes tersebut yaitu : 1. Santri Kalong,
2. Santri mukim (takhosus),
3. Santri Suluk (Thoriqoh).
Adapun usia santri tidak ada batas usia, artinya ada yang masih anak – anak, dewasa dan bahkan sudah lansia, ia menyampaikan bahwa saat ini masih ada beberapa lansia yang baru memiliki keinginan untuk memperbaiki bacaan ibadah dan bacaan al Quran, metode cara baca al quran bagi pemula ia berpedonan dari kutab Turutan cap Jet Tempur yang diterbitkan oleh Ponpes Lirboyo, karena sejak kecilpun ia belajar membaca al quran menggunakan kitab tersebut sebagai pandunan.
“Saya sejak kecil hanya ngaji ke beberapa kyai di kampung kelahiran, kemudian berkelana ke beberapa ponpes sambil khidmat jika memungkinkan, dimanapun berada maka pertama kali saya cari ialah para kyainya.”
Pria kelahiran Banyumas tersebut juga merupakan kader BANSER dan pengurus JATMAN yaitu banom yang ada dilingkungan Nahdlotul Ulama.