Viral! Dinilai Hina Nabi dengan ucap Rembes, Gus Muafiq klarifikasi

146

Gus Muafiq dinilai menghina Nabi, saat menyampaikan ceramah yang isinya bahwa Nabi waktu kecil “Rembes” saat ceramah di Dusun Tempel, Desa Ngeaji, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Rabo, ( 6/11).

Kini rekaman bentuk video viral. Menganggapi hal itu, Gus Muafiq Klarifikasi dalam bentuk Video berdurasi 2 menit 30 detik. Dalam penjelasnya orang yang mempunyai nama lengkap K.H. Ahmad Muwafiq mengaku Senang diingatkan oleh kaum muslimin pencinta nabi di seluruh indonesia dan memohon maaf kepada kaum muslimin Nusantara.

Bagaimana penjelasan lengkap dalam vidio tersebut, berikut kami translate bentuk teks:

Asslamualaikum Wr. Wb.

Saya Ahmad Muafiq

Dengan senang hati, saya telah diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa indonesia yang begitu cinta sama Rosullullah.

Saya begitu cinta rosulullah, siapa yang tidak ingin ( cinta) Rosulullah. Akan tetapi yang saya sampai kan itu, di purwodadi, sesungguhnya adalah itulah tantantan kita hari ini. Bahwa generasi milenial ini, selalu berdiskusi dengan saya, tentang dua hal tersebut.

Saya yakin se yakin nya bahwa “Nur Muhammad” Itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang sering bertanya, apakah sinarnya seperti sinarnya lampu. Dan semakin dijawab semakin tidak ada jluntrungnya ( penjelasan yang pasti).

Lantas kemudian terkait dengan kalimat rembes, rembes itu dalam bahasa jawa punya umbel ( anak ingusan). Tidak ada lain bahasa saya, selain umbelen itu.

Ini berkaitan dengan pertanyaan berikutnya, apakah anak yang ikut kakeknya ini kan bersih?. Karena kakeknya saking cintanya sama cucu, kadang apa-apa (melakukan dan minta apa saja ) boleh. Hal itu sebenarnya.

Dan sekarang alhamdulillah saya diingatkan. Saya ucapkan terimakasih. Dan demi Allah, sedikitpun tidak ada niat menghina Rosullah. Saya dari kecil didik untuk menghargai.

Ini bukan soal keyakinan, tapi tantangan. Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan ( Generasi) Milenial, yang terkadang tidak sendiri tidak tahu untuk menjawab. Karena mereka sudah tidak percaya dengan jawaban-jawaban kita.

Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia. Apa bila ini dianggap terlalu lancang. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada maksud menghina.

Demikian penjelasn Gus Muwafiq.