Ungkapkan Rasa Syukur ; Anggota Banser Kuningan Entis Sutisna Upacara Cukuran Anak

277

Kuningan, (AnsorJabar Online).-
Sebagai Bentuk Rasa syukurnya kepada Allah,Anggota Banser Kuningan Entis Sutisna dan Enah Jaenah Upacara cukuran Anak Ke 3 ,Hafidz Maulana Ishak. (10/01/2016)

Upacara Cukur Sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia, hal ini dimaksudkan untuk membersihkan atau menyucikan rambut bayi dari segala macam najis.

Upacara cukuran atau marhabaan juga merupakan ungkapan syukuran atau terima kasih kepada Tuhan YME yang telah mengkaruniakan seorang anak yang telah lahir dengan selamat. Upacara cukuran dilaksanakan pada saat bayi berumur 40 hari.

Pada pelaksanaannya bayi dibaringkan di tengah-tengah para undangan disertai perlengkapan bokor yang diisi air kembang 7 rupa dan gunting yang digantungi perhiasan emas berupa kalung, cincin atau gelang untuk mencukur rambut bayi.

Pada saat itu mulailah para undangan berdo’a dan berjanji atau disebut marhaban atau pupujian, yaitu memuji sifat-sifat nabi Muhammad SAW dan membacakan doa yang mempunyai makna selamat lahir bathin dunia akhirat. Pada saat marhabaan itulah rambut bayi digunting sedikit oleh beberapa orang yang berdoa pada saat itu.

Kebudayaan mecukur rambut bayi ini merupakan suatu nilai yang telah dilakukan secara turun temurun, sehingga apapun kepercayaan yang di anut di Indonesia, hal ini tetap dilakukan. Kebudayaan, pada dasarnya adalah hasil karya, cipta, rasa, karsa manusia.

Dan setiap kebudayaan mempunyai maksud tersendiri yang berisikan nilai-nilai. Nilai-nilai inilah yang mengambil peran dalam setiap langkah manusia dalam melakukan sesuatu.(Alan)