Tolak HTI di Bumi Patriot Bekasi

660

Bekasi (ansorjabar online)
Rencana kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia atau (HTI) menggelar kegiatan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di Bandung Sabtu (15/4/2017) besok, mendapat penolakan keras dari pengurus Ansor se Jawa Barat. Penolakan keras tersebut juga di lakukan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Bekasi.

Sebagai bentuk komitmen dan kesetiaanya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) puluhan pemuda Ansor dan Banser mendatangi Maporesta Bekasi Kota di Jalan Pemuda, Bekasi Selatan, Rabu (12/4/2017) untuk meminta kepada pihak kepolisian agar membubarkan ormas berkedok agama yang menyebarkan faham radikalisme dan ingin memecah belah bangsa.

“Hari ini kami datang ke Polres untuk meminta kepada Kapolres dan jajaran agar tidak segan-segan menindak ormas berkedok agama yang dengan sengaja ingin memecah belah umat serta menyebarkan faham radikalisme,” kata Muhammad Jufri Ketua GP Ansor Kota Bekasi.

Bagi pemuda Ansor, kata Jufri ideologi Pacasila sudah harga mati dan tidak bisa ditawar lagi. Oleh karena itu jika ada organisasi yang anti Pancasila dan mengancam persatuan bangsa harus segere di tindak tegas dan tidak boleh berkembang di bumi Patriot Bekasi pada khusunya dan Indonesia pada umumnya.

“Bekasi sebagai kota berkembang dan memiliki basis massa dari berbagai ras suku dan agama tidak boleh kalah dan terpecah belah, oleh karena itu Bumi Patriot Bekasi harus terbebas dari ormas radikal dan intoleran,” tegasnya.

Dihadapan Kaporesta Bekasi dan jajaranya, Hasan Muktar Sekertaris Ansor Kota Bekasi, membacakan maklumat dan peryataan sikap GP Ansor Kota Bekasi terhadap ormas HTI sebagai berikut.

1. Demi Keutuhan masyarakat Bekasi, kami menolak intoleransi, Radikalisasi dan segala bentuk kekerasan yang dibalut Agama.

2. Kami MENUNTUT dan MENDESAK kepada Wali Kota,Ketua DPRD, Kapolresta Metro dan Komandan Distrik Militer 0507/Bks di lingkugan Kota Bekasiuntuk tidak membiarkan dan memberikan ruang kepada kelompok-kelompok sosial atau gerakan Anti Pancasila dan UUD 1945.

3. MENOLAK gagasan khalifah yang diusung oleh HizburTahrir Indonesia (HTI) karena mengakibatkan perpecahan dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berBhineka Tunggal Ika.

4. MENOLAK seluruh kegiatan Hizbur Tahrir Indonesia (HTI) yang menyebarkan propaganda Khilafah dengan maksud merubah Pancasila sebagai Asas Ideologi dan asas tunggal kehidupan bernegara.

5. MENUNTUT Pembubaran Hizbur tahrir Indonesia (HTI) di Bumi Pertiwi ini, baik secara Organisasi, Paham maupun pola tindakan.

6. MENGAJAK Pengikut Hizbur Tahrir Indonesia (HTI) untuk kembali pada ajaran Islam Ahussunnah Wal Jama’ah yang Rahmatan Lil Alamin sesuai dengan bingkai NKRI.

Sementara itu, kapolresta Bekasi Kota, Kombespol Hero Hendrianto menyambutbaik kedatangan sahabat-sahabat GP Ansor yang telah memberikan masukan kepada jajaranya. Menurutnya, GP Ansor dan Kepolisian memiliki nafas yang sama dalam memerangi tindakan radikalisme.

“Ansor dan Kepolisian memiliki nafas dan tujuan yang sama, yakni menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang kuat dan tidak boleh kalah dengan kelompok-kelompok yang mengancam persatuan dan kesatuan,” katanya.

Lebih lanjut, Hero mengaku bertertima kasih sudah dikunjungi oleh pengurus Ansor dan Banser Kota Bekasi. Pasalnya, dalam menciptakan keamanan dan ketertiban tidak bisa serta merta menjadi tanggung pihak kepolisian. Akan tetapi peran aktif dari masyarakat juga sangat diperlukan. “Semoga Ansor, Banser dan Kepolisian di Bekasi bisa sinergi dalam menciptakan kondisi yang aman dan tertib,” tutupnya.(coki)