“Tebar Kasih, Menuai Berkah. HURIP, HIRUP, HAREUP”

154

“Tebar Kasih, Menuai Berkah. HURIP, HIRUP, HAREUP”

Cikatomas, Kab.Tasikmalaya, 28 – 29 Agustus 2020

Paguron Nurul Gholabah (GENTUR) kembali menggelar bakti sosial. Santunan kepada Anak Yatim dan Masyarakat yg Termarjinalkan serta bekerjasama dengan, PKMW Taman Belajar Al-Afifiyah Bandung, Caritas Bandung, GKI Kebonjati Bandung, Yayasan Nurul Amanah, Gp Ansor dan Banser, Pemuda Pancasila Kab.Tasikmalaya, IKA PMII Jabar, ISNU Tasikmalaya, Azka Foundation, Saiban Foundation serta para Donatur lainnya. acara yg rutin digelar di Dusun Sangkali, Desa Cogreg, Kecamatan Cikatomas, Kab.Tasikmalaya Jum’at-Sabtu(28-29/8).

Acara yg dimulai dari hari Jum’at malam itu di isi oleh Riyadhoh serta Tahlil mengenang Sesepuh Nahdlatul Ulama Kab.Tasikmalaya serta Pimpinan Paguron Nurul Gholabah (GENTUR) yaitu KH. Lukmanulhakim atau yg akrab disapa A’uman. Para Santri A’Uman berasal dari berbagai daerah baik seputar Tasikmalaya,Ciamis,Banjar ,berbagai daerah di Jawa Barat ,Jawa Tengah ataupun Jawa Timur, DKI Jakarta hingga Sumatra bahkan banyak juga bekerja di luar negeri.

Acara yg sudah digelar hampir 25 tahun itu tentunya kali ini ada yg berbeda selain dalam keadaan Pandemic Covid 19, Keluarga besar dan Para Santri Gentur tentunya masih dalam keadaan duka cita karna belum lama mereka ditinggalkan wafat Guru tercinta seorang Ulama Kharismatik sekaligus Founding Father Paguron Nurul Gholabah yang menjadi inspirasi para santri melalui cara dakwahnya yg lembut,merangkul sehingga menarik orang dari berbagai tempat yg jauh untuk mengikuti ajakan kebaikan yang beliau sampaikan.

Menurut M Hasan Al Asy Ari salah satu santri Gentur
Mengungkapkan “Kh. Lukmanulhakim/ atau A’uman mengajarkan kepada kita semua khususnya para santri untuk senantiasa lurus dalam tauhid pada Allah SWT. Mencintai dan mengikuti ajararan Rasulullah, memanusiakan manusia(kemanusiaan) menghargai perbedaan serta mencegah kebencian” ujarnya pada pembukaan Riyadhoh Jum’at Malam

Selain itu Mas Hasan juga mengajak kepada seluruh Santri Gentur untuk tetap mempertahankan serta menjaga tradisi Suroan/Bakti sosial ini yg sudah diwariskan A’uman kepada kita semua Sebagai bentuk aktualisasi keimanan.

Selanjutnya Acara Riyadhohan dipimpin oleh Ajengan Khoer dari Ciamis.

Pada Sabtu pagi 29 Agustus 2020 acara dengan dibuka oleh lantunan Sholawat serta pembacaan Maulid Shimtududduror oleh Santri dan Santriawati Taman Belajar Al-Afifiyah Bandung.

Kali ini yg berkesempatan memberi sambutan adalah KH. Wahyul Afif Al-Ghafiqi yg juga santri Alm A’uman dari Jombang yg mengembara dan kemudian menetap di Kota Bandung.

Dalam sambutannya Kyai Afif atau lebih akrab di sapa Gus Macko itu mengucapkan banyak terimakasih kepada para santri dan lembaga-lembaga yg sudah ikut terlibat selama berjalannya acara Suroan ini.

“Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh santri dan masyarakat serta saudara-saudara lintas iman serta para donatur yg sudah mau ikut berpartisipasi atas terlaksananya acara Bakti Sosial,sedekah 10 Muharram ini, saya sangat yakin spirit A’uman hari ini ada ditengah-tengah kita semua” Ujar Kyai Mako yg juga Alumni Unpad itu

Selain itu beliau juga memberi sedikit wejangan untuk para hadirin yg hadir pagi itu,
“Mari meneladani keikhlasan, keuletan dan kasihsayang serta kelembutan kemanusiaan Alm.A’Uman .
Dari tempat yang jauh di pelosok pedalaman pesisir selatan Tasikmalaya beliau menyampaikan pesan-pesan Getar Nurani Untuk Risalah mengajak orang-orang untuk saling menyayangi dan memuji kekuasaan Ilahi Robbi” ujar Kang Mako yg sekarang sedang menjabat sebagai Sekretaris PCNU Kota Bandung

Sedangkan menurut Kang Anton Hilman Saputra Kepala Desa Cogreg yg juga anak Sulung alm KH. Lukmanulhakim menjelaskan bahwa walaupun situasi sedang pandemic covid 19 ini acara rutin tetap berjalan walaupun tidak bisa seperti biasanya karena panitia tetap menjaga protokol kesehatan.

“Alhamdulilah acara berjalan lancar terbilang 1400 santunan kepada anak yatim untuk tahun ini, sebetulnya tahun2 sebelumnya bisa mencapat 5000 sampai 7000 santuna, saya paham karena dalam situasi pandemic seperti ini para panitia juga harus tetap menjalankan Protokol Kesehatan” Ujar Anton Kepala Desa Cogreg.

Acara ditutup dengan Tausiyah dan Doa oleh KH.Cecep Darussalam pimpinan pesantren dari daerah Langkaplancar,Ciamis.

Selanjutnya menurut keterangan dari kang Anggi Pratama banyak santri yang setelah acara di Cikatomas biasanya rombongan dari Bandung melaksanakan tadabbur alam ke Pantai Pamayang sambil makan ikan bakar segar kemudian melanjutkan Ziarah ke Makam Syech Abdul Muhyi di Pamijahan,serta napak tilas ke dalam Goa Safarwadi yang ada di sana.
” Kami rombongan dari Bandung biasanya setelah acara di Cikatomas diajak menikmati ikan bakar di pantai pamayang yang indah untuk tadabbur alam kemudian ziarah ke makam Waliyulloh Syech Abdul Muhyi Pamijahan,ada Goa Safarwadi juga di Pamijahan itu”.

(Penulis Sandi Supriatna)