Tangkal Beriha HOAX, Ini Dia Strategi Besar GP Ansor

236

INDRAMAYU (AnsorJabar Online),-
Informasi bohong dan fitnah atau hoax kini makin massif diterima masyarakat, bahkan lebih berani memfitnah ulama dan kyai NU bahkan setingkat habib atau keturunan Nabi Muhammad SAW, untuk menangkal hal itu Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Indramayu membuat langkah berani.

Diantara yang kini tengah berjalan adalah diinisiasinya portal berita resmi yang setiap hari beritanya di update, artikel dan opini menyikapi issue kekinian juga disebar untuk dikonsumsi oleh ribuan warga NU di Indramayu. Kekinian tim media yang didahkan dalam rapat kerja II, Departemen penerbitan Ansor Indramayu dibawah naungan Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi melouncing gerakan 1000 netizen aktif yang tersebar di seluruh PAC hingga ranting Ansor se-Kabupaten Indramayu.

“Tugas netizen Ansor NU ini untuk mengklarifikasi setiap postingan akun media social di facebook, twiter dan yang lainnya, serta secara berjamaah membagikan informasi-informasi positif tentang pemahaman Islam ala Ahlusunnah Waljamaah Annahdliyah yang ramah dan rahmatan lil alamin (kasih saying kepada seluruh alam, red),” ungkap Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Indramayu Supriyadi.

Ia juga merasa sangat penting mengajak seluruh komponen warga NU agar bisa berpartisipasi untuk mendaftarkan diri menjadi netizen Ansor NU dengan menghubungi secretariat Jalan Gatot Subroto no 9 Indramayu. “Jika fitnah terus disebar tanpa klarifikasi, cenderung akan dianggap sebagai kebenaran,” kata dia.

Ditambahkan, dalam Raker II ia bersama Wakil Ketua Bidang Media Informasi dan Komunikasi Ansor telah menyepakati segera menggelar Pelatihan Jurnalistik untuk memberikan modal kepada netizen Ansor NU di perwakilan setiap PAC dan Ranting agar bisa memahami apa dan mana saja berita hoax tersebut. “Selain itu kita juga akan mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara menulis berita yang baik, sehingga setiap ada kegiatan Ansor atau keluarga besar NU di kecamatan bisa mengupload sendiri di Blog masing-masing atau jejaring sosialnya,” kata dia.

Ditambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga memastikan akan memiliki media cetak yang akan di distribusikan ke seluruh sekolah se-Kabupaten Indramayu, hal itu untuk lebih menguatkan wacana warga NU. “Kami ingin memberikan yang terbaik, setelah 1 tahun terakhir kita getol kaderisasi kita juga tata administrasi setiap PAC, dan menguatkan sektor komunikasi informasi yang saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat,” terangnya.

Diterangkan, akibatnya berita hoax, pemerintah dan warga Negara Indonesia direpotkan dan resah dengan banyaknya serangan, terutama dari kelompok radikal yang berusaha memporakporandakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Karena memasukkan tujuan akhirnya ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam, sehingga dengan leluasa menyebarkan fahamnya menggantikan pesan Islam yang rahmatan lilálamin ramah damai dan moderat ala Nahdlatul Ulama yang angkanya mayoritas di Indonesia, dengan cara-cara yang salah, makanya di raker II kita seriusi,” bebernya.

Diakui, menurut data per November 2016 pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 132,7 juta atau sekitar 51,8 persen. Di Jawa Barat menurut data Tahun 2014 sekitar 30 persen pengguna nasional saat itu 10 juta pengguna dimana tahun 2014 masih berada pada angka 88,1 juta user. Pengguna Facebook terbesar terdapat di Kota dan Kabupaten Bandung, dengan jumlah hampir 3 juta pengguna atau sekitar 30 persen dari total pengguna Facebook di Jawa Barat.

“Di semua kabupaten atau kota di Jawa Barat menunjukkan jumlah pengguna media sosial yang signifikan, hal ini terutama ditunjang oleh semakin tingginya pengguna internet dengan menggunakan handphone, jika rata-rata peningkatan setiap tahunnya sebesar 44,6 juta, di pulau Jawa lebih dari 80 persen warganya menggunakan internet minimal di Indramayu 50 persen warganya aktif di media social,” kata dia.

Itu artinya warga NU yang cukup massif di Indramayu bisa menjadi penggerak penyampai pesan idiologis dalam problem dan krisis merebaknya informasi hoax atau palsu yang mengancam 3 sendi yakni terorisme global, kapitalisme liberal, dan ekonomi. (pay)