Strategi Memanen Air Hujan

106

Oleh : Sidik Permana *)
Seperti kita ketahui bulan April, Mei, Juni, dan Juli adalah musim kemarau. Namun, beberapa tahun kebelakang dan sampai sekarang, bulan- bulan tersebut curah hujan masih cukup tinggi pada beberapa daerah di Indonesia. Masa musim hujan yang panjang dengan curah hujan yang tinggi, memang tidak menguntungkan bagi kita karena dapat mengakibatkan tanah longsor, banjir, munculnya berbagai penyakit, dan kegagalan panen sayuran, bahkan pelaksanaan program pembangunan pun bisa mengalami kegagalan. Setelah masa hujan yang panjang biasanya akan diikuti oleh masa musim kemarau yang panjang. Musim kemarau yang panjang dapat juga memiliki dampak buruk bagi kehidupan kita yakni, fenomena kelangkaan air, baik air tanah maupun air sungai. Penyebab dari ketidakteraturan siklus musim atau anomali iklim ini adalah perubahan iklim yang terjadi secara global yang tidak hanya terjadi di wilayah negara Indonesia saja, melainkan di seluruh negara di dunia.

Kini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Sementara itu, sebagian wilayah lainnya akan memasuki musim hujan dengan periode yang berbeda-beda, bisa lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan wilayah lainnya (ART, 14/3). Meskipun BMKG telah memprediksi awal musim kemarau, namun pada kenyataanya alam sulit untuk diprediksi. Ketika memasuki akhir bulan Juli sebagaimana kita ketahui hujan masih tetap saja turun dengan curah hujan yang cukup tinggi di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena alam seperti masa hujan yang panjang ini tidak dapat dihindari oleh manusia.

Masa masa hujan yang panjang dapat menimbulkan dampak baik dan dampak baik bagi penduduk. Dampak baik, bagi petani padi sawah yang berada di daerah dengan sistem irigasi yang kurang baik, masa musim hujan yang panjang memberikan kesempatan bagi mereka untuk menanam padi 2 sampai 3 kali dalam setahun dengan hasil panen yang menggembirakan. Selain itu, hujan yang turun membuat tanah kembali terisi air dalam bentuk air tanah, yang dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga, dan menyediakan kebutuhan air bagi tumbuhan. Masa hujan yang panjang menjadikan sungai dan bendungan yang semula dangkal dapat kembali terisi oleh air, berarti pemenuhan distribusi irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga dapat tercukupi. Tidak hanya itu, pemenuhan kebutuhan listrik pun terpenuhi, mengingat bendungan dan sungai di beberapa daerah merupakan penghasil energi listrik.

Dampak buruk bagi penduduk yaitu, munculnya berbagai macam penyakit kulit dan penyakit lainnya disebabkan genangan air permukaan atau air yang tercampur dengan bakteri yang tidak mengalir. Dampak buruk masa hujan panjang yang lain adalah bencana alam seperti banjir dan longsor. Hujan yang turun di perbukitan dan pegunungan yang gundul tidak terserap dan tertampung oleh hutan sebagai air tanah, mengalir ke daerah baik perdesaan maupun perkotaan bawah baik sebagai air larian maupun air sungai, di daerah bawah permukaan tanah tidak ada ruang bagi air untuk menyerap menjadi air tanah, karena permukaaan tanah tertutup oleh permukiman, terjadilah banjir. Perbukitan atau pegunungan yang hutannya gundul juga dapat menjadi memicu terjadinya bencana longsor yang mengancam keselamatan manusia. Disebabkan oleh penduduk menebang hutan dan menjadikannya lahan pertanian tanaman musiman seperti sayuran, mengingat tanaman musiman tidak dapat mengikat tanah yang terkikis oleh air hujan layaknya pepohonan yang mampu mengikat tanah. Selain mengancam keselamatan manusia, longsor juga mengancam lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan pokok di perdesaan.

Musim hujan yang panjang juga dapat mengakibatkan kegagalan panen dan ledakan hama pertanian. Kegagalan panen pada dapat terjadi pada jenis-jenis tanaman musiman yang tidak tahan terhadap banyaknya air misalnya sayuran. Kemudian ledakan hama, daur musim hujan dan kemarau yang tidak teratur juga dapat mengganggu daur hidup serangga, karena adanya ketidakteraturan daur musim tersebut, dapat mengakibatkan terjadinya ledakan hama yang dapat menyerang berbagai jenis tanaman yang ditanam oleh petani di perdesaan, pada gilirannya mengancam ketahanan pangan. Dari uraian dampak baik dan buruk musim hujan yang panjang sebagai akibat dari perubahan iklim yang tengah terjadi, Strategi atau upaya yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan pemanfaatan air hujan yang turun atau memanen air hujan demi kepentingan manusia dan pelestarian alam.

Di perkotaan strategi yang dapat dilakukan adalah memperbaiki saluran drainase, membuat penampungan/bak air atau kolam, membuat biopori, menyediakan ember dan media untuk menampung air, menanam pepohonan, dan menanam rumput untuk menahan air larian (run off water). Di perdesaan strategi yang dapat dilakukan pada masa bera lahan menjadikan sawah menjadi kolam ikan, atau mengintegrasikan penanaman padi dengan ikan yang sekarang dikenal dengan sistem mina padi, melakukan reboisasi di perbukitan –pegunungan guna mencegah bencana banjir dan longsor, membangun dan memperbaiki irigasi, dan mengatur kembali pranata kalender pertanian. Selain itu, diversifikasi tanaman atau penanaman lebih dari satu jenis tanaman pun penting, mengingat kegagalan panen jenis tanaman tertentu dapat tergantikan oleh jenis tanaman yang lain. Semua upaya ini akan lebih nyata jika dilakukan secara bijak, kolektif , dan penuh kesadaran, berangkat dari pemikiran bahwasanya hujan yang turun dari langit memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

*Penulis, adalah Pengurus PC GP Ansor Kab. Bandung.
Alumni Jurusan Antropologi Unpad, dan alumni Prodi Magister Ilmu Lingkungan Unpad