Sistem Pengkaderan Jadi Isu Utama dalam Musyker II ISNU Sidoarjo

86

SIDOARJO, ansorjabar online Melemahnya ghirah NU di kalangan warga nahdliyyin utamanya kaum cerdik menjadi keprihatinan bagi ISNU Sidoarjo. ISNU yang belum populer, menjadi salah satu pemicunya. Itulah di antara yang disoroti dalam Musyker II, Selasa (1/5) di Aula Bin Attar Sidoarjo.

Setelah di tahun pertama fokus konsolidasi internal dan eksternal selain beberapa program berjalan, PC ISNU Sidoarjo di tahun kedua pasca pelantikan 2017 diharapkan pada sistem pengkaderan yang selama ini masih lemah.

Setelah itu mengarah pada pengembangan program unggulan masing-masing seksi bidang. Hal ini ditegaskan Ketua PC ISNU Sidoarjo Dr. Sholehuddin, M.Pd.I. pada Musyker II PC ISNU 2018.

Menurutnya, saat ini keberadaan ISNU sudah mulai dikenal dan makin diperhitungkan. “Saya berharap ISNU tidak saja dikenal secara personal, tapi juga secara organisasi”, tutur widyaiswara BDK Surabaya itu.

Jika demikian halnya, nantinya banyak warga NU yag ingin bergabung. Tinggal bagaimana sistem prngkaderannya. Tahun ini diharapakan bergabung dalam pendidikan kader ala PKPNU.

Sementara itu Sekretaris PW ISNU Jatim M. Dawud, M. Si. mengapresiasi kinerja PC ISNU Sidoarjo selama ini. Sidoarjo menurutnya di antara PC ISNU yang eksis. Program-program sudah berjalan dengan baik dan banyak menyentuh pada tingkat bawah. Tantangan ke depan menurutnya adalah dakwah IT.

Dia menyinggung hasil survei tentang banyaknya situs situs yang berbau radikal yang banyak dikunjungi netizen. Maka, ISNU harus terlibat di dalam menangkal faham radikal di kalangan umat ini.

Di sisi lain, Ketua PCNU KH. Maskhun dalam sambutannya menginginkan agar ISNU bisa menjadi distributor kaum intelek. NU ini butuh orang ahli di bidangnya. Di sinilah ISNU diharapkan menjadi agennya.

Yang kedua, menurutnya ISNU bisa jadi referensi tentang segala hal. Permasalahan yang kompleks yang dihadapi NU, harus bisa terjawab dengan hadirnya ISNU. Dan, itu sudah dibuktikan, salah satunya dengan keterlibatan ISNU di ajang NU Award 2017 dan 2018 ini yang banyak memberikan dampak positif dalam memajukan NU menjadi organisasi modern.

Selain penguatan organisasi melalui pengkaderan, pada musyker ini telah ditetapkan program unggulan di antaranya Bina Desa Sehat, Halal Center, Seminar Parenting, Pendampingan Keuangan, dan Perpajakan, Aswaja Camp, Klinik KTI, dan Penyuluhan Hukum Berbasis Desa.