Sedekah Bermanfaat Untuk Pemberi Dan Penerima

311

Bogor, (ansorjabar online)
Langkah menebar kebaikan dapat dilakukan dengan berbagai hal. Misalnya seperti melakukan kegiatan positif, beramal, berbagi ilmu dan berbagi manfaat.

“Beramal seperti apa?bisa dengan berbagi rezeki atau bersedekah terhadap saudara kita yang membutuhkan dan selalu membahagiakan orang lain,” kata Ustad Muhammad Nur Hayid saat menjadi pencermah di program Serambi Islami TVRI, (Rabu/4/2017).

Sedekah atau shodaqoh pada hakikatnya tidak hanya berdampak pada timbulnya kemanfaatan bagi yang menerimanya tetapi juga bagi yang memberi dan bahkan orang lain. Bagi yang menerima pastinya akan menjadi terbantu, dan bagi yang memberi pastinya akan merasa diberkahi sehingga orang lain yang melihat mungkin saja bisa menirunya.

Pengasuh Pondok Pesantren Skill Jakarta yang biasa dipanggil Gus Hayid ini mengatakan berbagi manfaat lewat bersedekah memang bukan soal nominal berapa rupiah yang dikeluarkan, tetapi tutur kata yang baik, saling mengingatkan dalam kebaikan dan berperilaku baik juga merupakan bagian dari hal yang dapat menjadi ladang berbagi dan bersedekah.

Dan hal seperti ini, lanjut Gus Hayid tentu dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa rasa pamrih, karena sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.

“Mari kita mentradisikan diri dengan bershodaqoh. Ajarkan hal baik itu kepada keluarga demi menggapai ridho Allah SWT,” kata Gus Hayid.

Gus Hayid begitu juga memberikan penjelasan mengenai keutamaan bagi orang yang bershodaqoh. Menurutnya, orang yang bershodaqoh akan selalu didoakan oleh para malaikat.

“Jadi, saat seseorang setiap pagi keluar rumah untuk mencari rezeki, malaikat berdoa gantilah rezeki orang-orang yang bershodaqoh,” ucap Gus Hayid.

Gus Hayid menjelaskan, shodaqoh pada hakikatnya untuk membersihkan harta yang dimilikinya. “Jadi, dalam harta kita itu ada hak orang lain, maka keluarkanlah dengan bershodaqoh,” jelas alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Gus Hayid menambahkan, shodaqoh bukan hanya untuk warga atau masyarakat biasa saja, seorang pemimpin juga diharapkan melakukan hal yang sama.

“Shodaqoh pemimpin itu kalau seluruh kegiatan dilakukan dengan niat memberikan yang terbaik bagi apa yang dipimpinnya sehingga menjadikan kesejahteraan dan kemakmuran,” kata Gus Hayid.

Oleh karena itu, Gus Hayid berpesan agar seorang pemimpin bisa menjalankan tugasnya dengan baik.”Kalau jadi pemimpin jangan sembrono (asal-asalan),” tutup pria yang juga menjabat Sekretaris Jenderal DPP Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) ini. (ANW/MNH)