Praktisi : Pentingnya Guru Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Pada Siswa

569

Kuningan. (AnsorJabar Online)
Praktisi Pendidikan Kabupaten Kuningan Alan Suwgiri mengatakan, menumbuhkan rasa nasionalisme pada siswa, tergantung bagaimana guru mengajarkan nasionalisme secara berkualitas.

“Guru harus memupuk rasa nasionalisme di hati para siswa mereka, menjaga mereka jangan sampai tercerai berai dan tetap berada dalam ikatan persatuan kesatuan Indonesia,” Ungkapnya.

Melalui persatuan dan kesatuan Indonesia , paling tidak tiga hal yang dapat dilakukan, yakni  menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara satu sama lain, menjalin rasa kemanusiaan dan tingginya sikap saling toleransi serta keharmonisan untuk hidup secara berdampingan dan menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan serta sikap saling tolong menolong antar sesama dan bersikap nasionalis religius.

Alan Menambahkan, Bangsa Indonesia dikenal dengan keberagamannya,  mulai dari suku, ras,  agama, budaya, kebiasaan, dan bahasa, membuatnya dikenal sebagai bangsa yang majemuk, banyak corak dan memiliki latar belakang beragam.

“Ketika banyak negara yang terpecah-pecah  karena perbedaan agama, tapi bangsa Indonesia bisa menyatukan enam agama.  Banyak negara tercerai berai  karena perbedaan suku,  namun rakyat Indonesia  mampu menyatukan lebih  400 suku bangsa.  Banyak negara  harus berpisah karena bahasa, namun  penduduk  Indonesia dapat menyatukan ratusan ragam bahasa  daerah dengan bahasa persatuan Indonesia.  Karunia Allah berupa persatuan dan kesatuan ini harus kita syukuri bersama, dengan jalan merawatnya,” jelas Alan.

Menurutnya tantangan Indonesia ke depan sangat berat, baik akibat pengaruh dari luar, maupun dinamika yang terjadi di Indonesia sendiri.

Meskipun begitu, Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para Guru, untuk terus menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, terutama di kalangan anak didik,  menjaga kekompakan dan tetap saling tolong menolong  dalam hal kebaikan, sehingga seberat apa pun tantangannya, bangsa ini dapat menghadapinya.

“Saya tak pernah bosan menyampaikan bahwa, Kebersamaan, persatuan kesatuan, semangat tolong menolong dalam hal kebaikan, merupakan modal utama bangsa kita untuk bisa maju dan jaya, dengan rakyat yang adil, makmur , sejahtera,”ujar nya.

Seluruh elemen masyarakat, khususnya para guru Sekolah Islam Terpadu,  untuk terus  menjaga keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara, karena hanya dengan hidup yang aman, tanteram dan damai,  bangsa Indonesia bisa membangun secara bersama-sama, demi kejayaan Indonesia, khususnya  Kabupaten Kuningan  di masa depan.

Menjaga keutuhan NKRI adalah kewajiban semua warga negara.  Masalah-masalah yang menjadi faktor disintegrasi bangsa harus diselesaikan sejak  dini  oleh  seluruh komponen bangsa. Perpecahan antar suku,  masalah  narkoba, terorisme,  radikalisme dan lain sebagainya harus menjadi perhatian  serius bagi seluruh anak bangsa Indonesia, untuk dituntaskan sebaik-baiknya,   tanpa menimbulkan ekses baru dari penyelesaian masalah itu.

“Masalah lesbian, gay, biseksual dan trans gender (LGBT) juga harus menjadi perhatian kita bersama, karena hal itu bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai ketimuran yang kita anut,”Tutup nya. (moch)