PMII Puteri Indramayu Surati Presiden Rawat Kebhinekaan

335

INDRAMAYU – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (KOPRI) Cabang Kabupaten Indramayu surati Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk mengingatkan agar selalu menjaga stabilitas toleransi antar umat beragama demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Surat terbuka tersebut, dibacakan oleh puluhan massa PMII Puteri tersebut di Tugu Pahlawan Indramayu, Jum’at (19/11/2016) malam sekitar pukul 22.00 WIB dengan tema “1000 Lilin Merawat Pohon Kebhinekaan. Berikut isi surat terbuka tersebut:

Indramayu, 19 November 2016
Dear… Yang Terhormat
Bapak Joko Widodo (Presiden RI)
Di
Tanah Air Tercinta Ini

Kami kembang desa yang terus bermimpi dengan keindahan, kebahagiaan dan kedamaian di atas perbedaan.

Bapak Joko Widodo… entah kami salah atau pun benar, berangkat dari kegelisahan kami yaitu kader-kader puteri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Indramayu yang melihat keutuhan NKRI saat ini yang semakin runtuh.

Memang kami bukan dilahirkan di ibu kota yang dekat dengan istana presiden maupun istana negara, kami hanya suka melihat televisi akan tetapi pemandangan yang kami lihat tidak sesuai dengan apa yang kami impikan, entah siapa yang salah??? Tuhan kah yang salah menciptakan kami sebagai manusia??? Atau kah negara yang belum bisa mengatur kerukunan antar umat beragama??? Mari kita tengok apa yang terjadi di negara kita tercinta ini, dimulai dari kasus-kasus yang terjadi di masyarakat kita seperti kekerasan di Aceh Singkir (pembakaran gereja), kericuhan tolikara Papua (terbakarnya rumah ibadah), kerusakan masjid Al-Kautsar Jemaah Ahmadiah Indonesia di Kendal, pengeboman teroris yang tak pernah absen. Belum lagi kasus kebinekaan intoleransi antar umat beragama.

Mohon maaf bapak Joko Widodo atas kelancangan kami dalam menafsirkan Indonesia dalam sebuah perbedaan, padahal… yang begitu paham betul tentang Indonesia adalah Bapak sendiri.

Akan tetapi, kami sebagai puteri bangsa harus memahami seluruh elemen di negeri ini, baik kebebasan beribadah, maupun ketentraman antar perbedaan umat beragama. Pilihan soal agama merupakan hak konsitutusional bagi setiap warga negara yang dijamin konstitusi.

Oleh karena itu, peraturan di bawah UUD 1945 tidak bisa menghalang-halangi kebebasan setiap warga negara untuk beribadah, maka peran undang-undang dasar adalah sebagai pilar kebangsaan, yang tertera pada pasal 29 ayat 2 “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai petunjuk kehidupan dan pijakan untuk merajut rasa persaudaraan bangsa ini.

Bapak Joko Widodo, kami memang tidak pantas mengirimkan surat terbuka ini, apalagi bapak adalah orang nomor satu di Indonesia. Di tanggal 16 november itu yang seharusnya menjadi hari toleransi internasional dalam memandang Indonesia yang begitu harmonis dengan pilar pancasila, kebhinekaan, NKRI, dan UUD 1945, justru  kami memandang terbalik.

Indonesia menjadi negara yang intoleransi, negara yang penuh dengan pertikaian, negara yang akan mengalami kehancuran, dan tenggelamnya peradaban bangsa Indonesia. Yang akhirnya kami memutuskan untuk memberanikan diri mengirimkan surat terbuka ini kepada Bapak.

Kami terus berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga di esok hari kami membuka mata, semua itu hanya sebuah mimpi, Indonesia tetap Indonesia, yang selalu menjaga keharmonisan dan kerukunan di semua golongan, baik keyakinan, suku, ras, maupun agama. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin… semoga Indonesia baik-baik saja dan sehat sentausa.

Satu lagi kami teringat tentang ajaran Mahatma Ghandi dan Gus Dur, beliau mengajarkan tentang bangsa ini saling menghargai perbedaan dan saling mengasihi antar semua golongan.

Semoga kita bisa belajar dari sejarah bangsa ini, dan menjadikan bangsa yang sehat. Karena, kami tidak mau Indonesia ini seperti negara Irak, Mesir, Suriah, dan lain-lain. Mungkin itu curhatan kami bapak……..

Hormat Kami,

Mamay Muthmainnah
(Ketua KOPRI
PC. PMII Kab. Indramayu)

Nadyatul Umami
(Ketua Biro Keperempuanan
PMII Komisariat Universitas Wiralodra)

Evva Juhad
(Ketua Biro Keperempuanan PMII UNIDHARMA)