Pimpin PB PMII, Agus Herlambang Dibutuhkan Era Sekarang

570

Indramayu, (ansorjabar online)
Jika di Kepolisian Republik Indonesia memiliki Kapolri Tito Karnavian yang cakap dan kompherensif dalam mengenal watak Indonesia konteks radikalisme agama yang belakangan merongrong keutuhan Negara, di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) hadir Ketua Umum PB PMII terpilih Agus M Herlambang yang hafal betul peta pergerakan Islam Transnasional yang kini merangsek masuk ke Indonesia dan mengganggu ketentraman hidup beragama berbangsa dan bernegara.

Rasanya tidak berlebihan, keduanya memiliki beberapa kesamaan dalam hal konsistensinya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selama berkiprah, sebut saja Tito Karnavian sangat cekatan memimpin salah satu alat Negara ini, terutama dalam meredam dan perlahan mampu memukul mundur kian merebaknya kelompok yang mengatasnamakan agama mengontaminasi sendi-sendi dan kebhinekaan Indonesia berbekal pengalamannya menjadi Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Agus M Herlambang nyatanya sangat aktif dalam forum internasional bukan hanya dalam kajian-kajian dan analisanya yang selalu dibutuhkan dalam membuka khazanah keilmuan mahasiswa Islam di Indonesia. Lebih dari itu beberapa tahun terakhir Agus aktif keliling Negara di dunia selama diberikan amanat menjadi Ketua Pengurus Besar (PB) PMII Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional saat PMII dipimpin Aminudin Makruf.

Pengetahun peta politik dan pertarungan kepentingan Negara-negara luar sangat dibutuhkan bagi kepemimpinan PMII saat ini, karena PMII lahir dari kiprah tokoh yang ingin bangsa ini tetap kokoh berdiri dengan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yang dimilikinya. Hal itulah sepertinya menjadi kekuatan yang menggerakkan mayoritas PC PMII memilih Agus M Herlambang.

Yang menjadi kuat kepemimpinan PMII mendatang adalah, komitmen terus terang Agus M Herlambang yang dibubuhkannya dalam visi misinya maju menjadi Ketua Umum PB PMII hingga tepilih dengan 162 suara dari PC PMII se-Indonesia. Betapa tidak, ia menyantumkan misi utamanya membumikan ajaran Islam Ahlusunnah Waljama’ah “Annahdliyah” dalam mimbar akademik. Hal itu menurut hemat penulis berani dimana masih terdapat kelompok yang masih menginginkan PMII tidak masuk Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) dan tetap menjadi independen.

Beberapa analisa mengemuka diantaranya dari mahasiswa pasca sarjana salah satu kampus di Jakarta Ahmad Rifa’i, yang melihat Agus M Herlambang adalah pribadi santun dan mudah bergaul layaknya akhlak seorang santri terhadap para kiai dan ulama NU yang saat ini menjadi jantung pertahanan terakhir Indonesia atau dalam bahasa Prof Muhajir pemain tunggal ormas Islam yang menjaga kebhinekaan negeri saat ini.

Selain itu Agus Herlambang merupakan tokoh muda Indonesia yang lahir dari keluarga yang taat beribadah dan putra dari Suryana warga Blok Langgar Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu, sang Mantan Komandan Badan Ansor Serbaguna (Banser) NU dua Periode di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Banserlah yang kini tentara sipil dari NU yang berada di garda terdepan menjaga agama ulama dan bangsa ini bersama TNI dan Polri.

Senada analisa Ketua Umum PC PMII Kabupaten Indramayu Tahun 2009-2010 Taufiqurrohman, baginya Agus M Herlambang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan seagama dan sebangsa secara bersamaan, tanpa membedakan golongan ras suku, kaya miskin dan jenis kelamin. Apalagi Agus lahir dari hasil pendidikan tinggi berbasis Pondok Pesantren (Ponpes) UNIPDU di daerah dimana lahir tokoh penting pendiri Ponpes Tebuireng sekaligus pendiri NU Hadrotusyaih KH Hasyim Asy’ari yakni Jombang Provinsi Jawa Timur.

Dikatakan Taufiq pria yang juga Redaktur senior di Harian Politik dibawah Group Jawa Pos, Rakyat Cirebon itu mengetahui betul Agus M Herlambang juga memiliki solidaritas dan kemampuan yang mumpuni dalam melakukan advokasi kaum mustad’afin dan masyarakat ekonomi lemah yang tengah memperjuangkan hak-haknya.

”Saya ingat betul saat puluhan ribu warga di Desa Segeran Kidul dan Desa Segeran Lor Indramayu menuntut haknya untuk tidak dieksploitasi gas dan minyak bumi, Kang Agus datang mengunjungi kami dan ikut serta terlibat membantu hingga akhirnya terbebas dari ancaman dan masyarakat memenangkan tuntutannya,” ungkap mantan Ketua Majlis Pembina Cabang PC PMII Indramayu itu.

Kang Opik juga mengaku sangat berbangga Indonesia memiliki figur muda yang cakap dan hebat seperti Agus, untuk itu layak jika saat ini NU dan bangsa ini menaruh harapan besar kiprahnya memimpin PMII dapat membawa perubahan signifikan menuju kemajuan.

“Kami meminta agar seluruh pihak dan kader PMII dan keluarga besar Nahdlatul Ulama memberikan support yang besar agar terlaksana seluruh program yang dicanangkan Agus dan PB PMII masa khidmat 2017-2019 ini,” pungkasnya. (casmudi)