Perencanaan dalam Organisasi, Itu Perlu!

479

Oleh : Dhilla Nuraeni Az-zuhri (Wakil Sekretaris 1 PW IPPNU Jawa Barat/ Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana UNINUS)

“If you fail to plan, you are planning to fail” (Udin Saifuddin Su’ud)

Secara umum pandangan mengenai perencanaan banyak sekali dipaparkan oleh para ahli. Perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Pada urutan kegiatannya, organisasi, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencana, yaitu para stakeholder yang ada dalam organisasi tersebut. Sementara itu, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas tentang program, taktik (cara), dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.

Dalam lingkup organisasi pelajar, yakni IPPNU, perencanaan organisasi adalah hal penting untuk menata program, tujuan kedepan dan sasaran yang akan di tuju oleh IPPNU. Program apakah, tujuan seperti apa dan cara yang bagaimana agar dilakukan oleh IPPNU. Meskipun pada dasarnya IPPNU sudah semenjak dulu memiliki program dan perencanaan yang tersusun rapi sehingga IPPNU mampu berjaya hampir satu abad dan mengawal pelajar putri di Indonesia.

Seperti yang di kemukakan oleh Douglas dalam kajiannya bahwa perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya. Dalam hal ini, IPPNU harus semakin rapi dalam merencanakan program ke depan agar goal (tujuan) dari IPPNU itu sendiri tercapai dengan baik dan dapat bermanfaat pula bagi kader-kader IPPNU, baik kader yang ada di daerah maupun kader pada tingkatan itu sendiri. Namun tidak salah pula IPPNU harus kembali merencanakan dan mengorganisasikan untuk suksesnya program-program IPPNU kedepan.

Dan kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, yaitu menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, pada tahapan ini perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya-sumber dayanya secara tidak efektif.

Tahap kedua, yaitu merumuskan keadaan saat ini. Yaitu merencanakan dan merumuskan program yang up to date, dinamis dan massive sehingga sumber daya-sumber daya organisasi mampu bersaing dan dapat diterima dengan baik oleh para kader. Pada tahap ketiga, organisasi harus mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.

Dan tahap yang terakhir adalah mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Dalam tahapan terakhir, proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada.

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuan-tujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen pengorganisasian IPPNU tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam hal lain.