Peran Pesantren Dikaburkan dalam Sejarah Nasional Bangsa

154

BANDUNG – Sebagai sebuah lembaga pendidikan tertua di Nusantara, membicarakan pesantren sesungguhnya sesuatu yang paradoks dan ironi. Di satu sisi pesantren terlibat sebagai pembangun, pembebas dan pendiri republik ini. Namun dalam faktanya, peran pesantren ini tidak pernah dicatat dalam sejarah resmi oleh pemerintah.  Pernyataan itu disampaikan oleh sekretaris Pengurus Pusat Lakpesdam NU, KH.Dr.Marzuki Wahid, MA, dalam kegiatan seminar Jurnalisme Pesantren yang dilaksanakan PW Ansor Jawa Barat pada Jum’at (09/09/2016) di Gedung Dakwah PWNU Jl.Terusan Galunggung Kota Bandung.

“Kita dulu diajari pelajaran sejarah nasional dan PSPB. Namun ada gak disana peran kyai pesantren berjuang bersama rakyat melawan penjajah Belanda? Gak ada. Untung saja ada novel sang kyai yang kemudian difilm-kan sehingga membuka mata sejarah bangsa kita tentang perjuangan mbah hasyim yang mengeluarkan resolusi jihad pada tahun 1945. Yang ditulis hanya pekik takbir Bung Tomo. Padahal Bung Tomo menggelorakan perjuangan sebelumnya meminta doa dan restu dulu kepada mbah hasyim”, tuturMas Jek, biasa Ia dipanggil.

Menurut dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang dikenal produktif menulis tentang pesantren ini, pesantren sudah sejak lama dipinggirkan dalam arus sejarah resmi Negara. Baru beberapa dekade belakangan saja wacana pesantren tampil ke permukaan dengan mendefinisikan dirinya sendiri setelah adanya kesadaran dari kalangan intelektual dan peneliti yang berasal dari pesantren itu sendiri. Sebelumnya lebih menjadi objek kajian orang-orang dari luar pesantren.

“Maka sebagai bagian dari komunitas peesantren, sudah saatnya kita merumuskan sendiri sejarah bangsa ini dalam kacamatan orang-orang pesantren untuk melawan upaya-upaya pengkaburan sejarah itu. Kita harus menjadi fa’il, bukan sebagai maf’ul bih”, ajaknya kepada para peserta.

Dalam kesempatan itu, Marzuki Wahid yang oleh sebagian warga  NU Jabar digadang-gadang calon Ketua PWNU mendatang ini mengaku surprise dengan kegiatan seminar dan pelatihan dengan tema jurnalisme pesantren yang dilaksanakan oleh PW GP Ansor Jawa Barat. Ia berharap para kader Ansor mendalami peran sejarah pesantren dan menjadi juru bicara utama peran masyarakat pesantren dalam panggung sejarah bangsa ini. (M.Dani)