Nantang Gelut di Facebook, Pria ini Malah Tertarik Masuk GP Ansor

574

TASIKMALAYA, (ANSOR JABAR ONLINE) Era media sosial kerap memicu masalah. Ketidak dewasaan dalam menggunakan media sosial jadi pemicunya. Seperti yang dialami oleh Ikhwan Noer Jaman, warga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Akibat postingannya di media sosial facebook, ia harus berurusan dengan PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya. Ikhwan memposting status di facebook dengan nada menantang berkehali. “Ahok digelaran sunan. Koplok we ketua GP ansor na gelut we jeung aing lah #koplokfuck,” tulis Ikhwan di akun facebooknya yang tak lama kemudian postingan tersebut dihapus namun sudah di screenshot oleh pengurus PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya.

Meski sudah menyatakan permohonan maaf secara terbuka di status facebooknya, Ikhwan didatangi oleh Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Salawu mendatangi Ikhwan di rumahnya. Selain silaturahmi, mereka juga memiminta Ikhwan hadir di kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya untuk menyampaikan tabayun dan permohonan maafnya secara langsung.

Merasa apa yang dilakukannya salah, dengan di dampingi Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Salawu, Ikhwan akhirnya datang ke Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya. Kedatangan Ikhwan pun disambut pengurus PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya.

Menariknya, setelah menyampaikan permohonan maaf, Ikhwan secara terang-terangan tertarik masuk ke GP Ansor. Ketertarikan itu, kata Ikhwan, muncul setelah ia komunikasi langsung dengan pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Salawu yang ramah dan bersahabat.

“Saya akui apa yang saya lakukan salah. Dan saya memohon maaf atas kesalahan saya. Justru sekarang saya tertarik masuk ke GP Ansor. Terserah mau diterima atau tidak. Tapi keinginan itu muncul dari hati nurani saya. Saya tertarik karena silaturahmi Ansor yang begitu ramah datang ke rumah saya,” kata Ikhwan, Sabtu (8/4/2017) malam.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Muslim meningatkan agar lebih dewasa dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, kata Asep, media sosial adalah ruang publik. Dan segala sesuatu diposting di media sosial harus bisa dipertanggungjawabkan.

“Karena ada ruang di UU ITE yang mengatur itu. Kami sendiri dari GP Ansor, karena yang bersangkutan sudah meminta maaf, ya kita maafkan. Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua agar lebih dewasa menggunakan media sosial,” kara Asep. (Nurjani)