MUSANG BERBULU DOMBA

128

“MUSANG BERBULU DOMBA

Oleh~ akhmad ziyad albantani
Sahabat…, untuk kali ini mari kita bicara sedikit soal politik. Saya yakin tidak semua orang suka dengan isu politik, sama seperti halnya saya dulu. Namun belakangan saya merasa perlu tahu tentang dunia politik di negara kita, bagaimana sepak terjang orang-orang yang menjadi penentu kehidupan kita sebagai bangsa. Saya harus tahu dan mempelajari apa saja yang telah orang-orang politik di panggung ekeskutif dan legislatif kepada rakyat, ….

Saya mungkin tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik. Namun saya juga tidak mau, ketidakpahaman saya tentang dunia politik justru akan membuat saya dibodohi. Setidaknya dengan mengamati dan memperhatikan saya tidak perlu was-was, suara saya dalam memilih tokoh politik dalam pemilu nanti lari pada partai atau orang yang tepat.

Dalam perhatian saya, dunia perpolitikan kita menampilkan wajah yang memprihatinkan akhir-akhir ini. Korupsi, suap, dan penyalah-gunaan kekuasaan mencemari hampir setiap hari media massa. Sebagai sipil biasa, ada rasa kecewa dan perasaan yang tersakiti. Perilaku yang ditampilkan tidak sesuai dengan janji ketika pemilu dulu.

Bagi yang bukan golput pada pemilihan umum dulu, atau bagi yang sedikit saja punya perhatian tentu hapal sekali dengan lagak dan lagu dari setiap partai. Setiap partai dan calon legislatifnya mengaku mengedepankan kepentingan rakyat lah, melawan korupsi lah, partai bersih lah, menegakkan hukum lah dan segala macam janji manis lainnya.

Belakangan kita tahu bahwa tidak semua apa yang dijanjikan para politikus itu berlaku benar. Diantara yang baik ada yang buruk. Diantara yang jujur ada yang bohong. Lihatlah orang-orang yang pada akhirnya dijadikan tersangka oleh KPK misalnya, mulai dari yang berwajah cantik, hingga yang berkesan religius.

Sekarang setelah semua terbuka dihadapan kita, masihkah kita diam dan berlagak tidak tahu begitu saja? Tahu dan mengikuti intrik, kisruh, dan perjalanan politik orang-orang yang telah dan akan kita pilih adalah perlu. Jangan sampai nasib kita begini-begini terus. Jangan biarkan kita tertipu janji manis orang berkedok baik, bersih dan peduli rakyat. Jelang pemilu nanti, mungkin akan ada musang berbulu domba, berbulu sapi, atau berbulu ayam. Pengetahuan, kecerdasan dan ketajaman mata hati kita semoga bisa menuntun ke kebaikan. Semoga, di tanagn orang-orang yang benar, nasib bangsa ini akan selalu dalam kebaikan.