Miliki Komitmen Kebangsaan Yang Sama, Kepolisian dan KBNU Majelengka Tolak HTI

884


Majalengka, (ansorjabar online)

Keseriusan Gerakan Pemuda Ansor (GP. Ansor) Kabupaten Majalengka dalan menyikapi Kegiatan Hizbut Tahrir Indoanesia (HTI) dibuktikan dengan mendatangi Markas Kepolisian Resort (Mapolres) dan Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0617 untuk shilaturahmi dan melayangkan Pernyataan Sikap Keluarga Besar NU (KBNU) terhadap Komitmen kesetiaan terhadap NKRI dan Menolak Keberadaan HTI, Rabu (12/04/2017).

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Majalengka Ahmad Cece Ashfiyadi mengatakan kedatangannya beserta ratusan anggota Ansor, Banser, Fatayat NU, Muslimat NU, Ikatan Pelajar NU (IPPNU), Ikatan Pelajar Putri (IPPNU) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam rangka silaturahmi dan menjalin sinergitas dengan pihak polres serta kodim untuk Menolak keberadaan HTI.

“Kita jaga kondusifitas dan keutuhan NKRI dengan empat pilar kebangsaannya dan menolak keberadaan HTI dibumi pertiwi ini khususnya di Majalengka, makanya kami datang ke Polres dan Kodim”, ungkapnya didampingi Komandan Satuaan Koordinator Cabang (Dansatkorcab) Banser Wahyudin.

Menurutnya, HTI harus dibubarkan karena membahayakan keutuhan NKRI dengan membangun sistem khilafah.

“Ormas yang anti pancasila dan masih mau berkegiatan di negeri ini berarti itu makar, maka kami di Ansor dan KBNU paling depan melawannya”, ujar pria Alumni PMII Situbondo ini.

Ketika ditanya terkait kegiatan yang akan dilakukan oleh HTI yaitu pawai Liqoh Panji Rasulullah, Cece dengan tetap menolaknya dan minta aparat tidak memberikan ijin kegiatan tersebut.

“Kita berharap aparat tidak memberikan ijin, karena kalau merekabmemaksakan turun, maka kita siap untuk membubarkannya” tegasnya.

Dikatakan Cece, penggunaan simbol agama tidak berarti anti Islam. Namun,penolakannya terhadap pancasila dan merupakan bentuk pembangan atas negara yang sah.

“Kita tidak benci mereka, bahkan tidak anti Islam, bukan untuk menyerang tapi untuk merangkul mereka bahwa kita hidup di negara NKRI yang berasas Pancasila, sehingga kalau memang Islam sejati dan mau memakai simbol agama alangkah baiknya mereka mengakui pancasila sebagai dasar negara karena hidup di NKRI”, ujar Cece.

Sementara itu Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) AKBP H. Mada Roostanto, SE., MH. menyambut baik shilaturrahmi KBNU dan pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergis menjaga kondusifitas.

“Kami menyambut baik kedatangan saudara kami yang tergabung dalam KBNU”, katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada kesamaan visi kebangsaan antara polri dengan KBNU.

” Kita ini memang punya visi yang sama dalam menjaga kondusifitas NKRI”, tambahnya.

Terkait dengan pernyataan sikap dan tuntutan dari KBNU, Mada mengatakan akan menindaklanjuti dan siap untuk mengypayakan tidak memberikan ijin kegiatan HTI demi kondusifitas dan kenyamanan.

“Kami berupaya Kegiatan HTI tidak akan kami beri ijin, demi kondusifitas dan keamanan wilayah. Jadi Ansor, Banser dan KBNU tidak usah turun aksi nantinya,” pungkasnya.

Pertemuan itu diakhiri dengan penyerahan Pernyataan Sikap oleh Ketua PC GP. Ansor kepada Kapolres. (aan/edi)