Mengenang Sosok Almagfurlah KH. Endin Saepudin

1292

Tasikmalaya, (ansorjabar online)
Berpulangnya Pimpinan Pondok Pesantren Manarul Huda, Kampung Sukasirna Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, KH Endin Saepudin meninggalkan kesan tersendiri bagi keluarga, sanak saudara, kerabat dan para santri.

Bukan sekedar Ulama besar, H Endin Saefuddin juga orang tua yang senantiasa memberikan motivasi bagi siapa saja untuk maju dalam mengarungi kehidupan. Almarhum seorang ulama yang dijadikan teladan oleh masyarakat, keluarga dan para santri. 

Seperti yang disampaikan salah seorang muridnya Acep Zoni Saeful Mubarok.

Menurutnya, kedalaman ilmunya nampak saat mensyarahkan Kitab Ihya Ulum ad-Din Karya Imam Al-Ghazali di setiap pengajian mingguan. Lama bergaul dengan beliau dari semenjak menjadi Ketua PD DMI Kabupaten Tasikmalaya Periode ke dua dan ketiga.

“Banyak sekali nasehat dan ilmu yang sering beliau sampaikan. Seolah ilmunya bagaikan lautan dalam yang tak bertepi. Kadang serius, kadang pula memunculkan kerenyahan dalam gurauannya”, terang Acep.

Acep juga mengenang masa-masa kebersamaan, terkadang berbagi tugas mengisi pengajian karena perintah Almarhum.

“Saya seringkali ditugaskan mewakilinya untuk mengisi pengajian atau menghadiri kegiatan-kegiatan DMI. Wahai guruku, terimakasih atas ilmu dan bimbinganmu, insya Allah engkau saat ini sedang menikmati anugerah-Nya dari semua amal usahamu”, Kenang Staf PAKIS Kemenag Kota Tasik ini.

Keponakan Almarhum, Edi Muhammad (37) menuturkan, KH Endin Saepudin wafat di usia 67 tahun. Sang Kyai menderita penyakit liver. Walaupun dalam kondisi sakit, akan tetapi beliau suka memaksakan diri menghadiri pengajian dan berdakwah.

Kesan lain datang dari Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam. Dalam pandangannya, KH. Endin adalah seorang Kiai yang betul-betul memperjuangkan dan mempelajari ajaran Islam untuk kemanfaatan seluruh umat .

KH. Endin Saepudin wafat di Rumah Sakit Jasa Kartini Kota Tasikmalaya, Kamis (30/3) sekitar pukul 09.00. WIB.

Almarhum dikebumikan di Kompleks Ponpes Manarul Huda dengan meninggalkan lima orang anak, dua perempuan dan tiga laki-laki. Allohummagfir lahu warhamhu wa’afihi wa`fu ‘anhu.Aamiin. (a. Arif/edi)