Meneladani Sosok Mang Ena Banser Tertua Di Tasikmalaya

890

TASIKMALAYA,- Tajul Husna atau sering dipanggil “Mang Ena” merupakan anggota Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) tertua yang masih hidup Kota Tasikmalaya. Lahir 6 Juni 1927, Mang Ena kini tinggal di sebuah gubuk lapuk di Kampung Leuwigeunta Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.

Seragam Banser pun masih tersimpan disela gantungan baju. Yang kalau ada acara NU atau Ansor, Mang Ena langsung mengenakan seragam tersebut yang dengan gagahnya pula berangkat naik sepeda ke tempat acara.

Sampai sekarang, Mang Ena lebih banyak menghabiskan waktu demi Banser dan Nahdlatul Ulama (NU). Ia berkeyakinan aktif di NU bakal selamat dunia akhirat. Sehingga dari keaktifan Mang Ena sejak usia 10 tahun itu, ia sudah mendapat piagam penghargaan Banser termuda pada 31 Januari 1937.

Mang Ena memang sangat senang bisa masuk Banser karena Banser bentengnya para Ulama. Ia rela meninggalkan pekerjaan berjualan tikar demi mengikuti acara-acara NU mulai dari Jakarta sampai Surabaya. Bahkan sekali-kali kalau tak punya bekal sekalian membawa tikar dijual dicara tersebut.

“Pernah icalan dugi ka Jakarta. Pami ayeuna mah seringna keliling di Tasik,” kata Ena, Minggu (15/10/2016).

30 tahun Mang Ena jualan tikar di Jakarta. Namun tugas sebagai Banser tak dilupakan. Jika ada acara NU di Jakarta, Mang Ena turut gabung sebagai Banser. Maka tak heran, pengalaman Mang Ena di Banser sudah ikut kegiatan mulai tingkat Kota, Provinsi sampai Nasional.

Saking aktifnya, Mang Ena pun kerap dimarahi orang tua dan istri karena terlalu mementingkan tugasnya sebagai Banser dibanding jualan tikar. Namun menurut dia cukup dijawab dengan senyuman saja karena ujian mendapat bekal akhirat banyak tantangan.

Kini sudah dua bulan Mang Ena terbaring sakit. Berjalan pun dibantu dengan tongkat. Akan tetapi, semangat ingin kembali menjaga kegiatan acara NU terus menggebu yang salah satunya ketika berkunjung selalu menanyakan kapan ada acara NU.

“Harus istiqomah dalam menjaga Ulama. Jangan takut oleh siapapun ketika ada orang yang telah menghina Ulama, Banser lah yang harus terdepan membela dan menjaga Ulama dari orang-orang yang ingin menghancurkan NU, umumnya Indonesia,” pesan Mang Ena. (Agum Gumilar/Jani)***

Foto: Mang Ena dan Rumah serta Baju Banser