Maknai Ramadan, GP Ansor Parungpanjang Sampaikan Ajakan Menjaga Lisan

87

Bogor, (ansorjabar online)
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Pengurus Anak Cabang (PAC) Parungpanjang dan Tenjo menggelar buka bersama. Kegiatan yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi ini dihadiri puluhan santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Sirojul Huda dan HIPMI Kecamatan Parungpanjang, di Desa Kabasiran Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor.

“Dengan datangnya bulan suci Ramadhan, semoga akan menjadi keberkahan. Selama bulan puasa ini, GP Ansor juga aktif menggelar pengajian Rijalul Ansor bersama jajaran pengurus,” kata Ahmad Suaidi, Ketua PAC GP Ansor Parungpanjang kepada media online ini, Sabtu (10/6/2017).

Dalam momen acara ini, Ketua Rijalul Ansor KH.Taju, LC menyampaikan, tentang surat Maryam ayat 1-11 yang di dalamnya memuat kisah Nabi Zakariya. Dia minta agar bisa belajar dari ketauladanan Nabi Zakaria yang berpuasa bukan menahan lapar dan dahaga, melainkan puasa berbicara selama tiga hari tiga malam di dalam kamar.

“Walaupun perbuatan itu dilakukan atas dasar perintah Allah sebagai isyarat Nabi Zakaria akan mendapatkan keturunan. Kita bisa belajar dari peristiwa tersebut,” ujar Kiai yang juga lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir tersebut kepada Kupas Merdeka.

Untuk itu, sambungnya, hikmah yang bisa kita ambil adalah, bahwa puasa berbicara ternyata lebih berat dari puasa yang hanya sekedar menahan lapar dan dahaga karena seyogyanya kita berinteraksi mesti mengandalkan mulut untuk berbicara.

“Pemaknaannya dalam puasa agar terjaga dari pembicaraan yang tidak bermanfaat. Sebab, akibatnya dengan berbicara sembarangan apalagi tanpa sumber yang jelas akan mendatangkan kemudaratan yang besar. Bisa menyakiti orang, serta dapat timbul fitnah dan efek jelek lainnya,” tuntasnya  dalam ceramah. (dian pribadi)