Kisruh GMBI VS FPI, MPII Jabar: Hormati Proses Hukum

434

BANDUNG – Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Jawa Barat meminta
semua pihak dapat menghargai proses hukum terkait kisruh yang terjadi
antara Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Front Pembela
Islam (FPI).

Ketua MPII Jabar, Chepy Aprianto dalam keterangan tertulisanya
menanggapi desakan yang dilakukan kelompok tertentu yang meminta
pencopotan Kapolda Jabar, Irjen (Pol) Anton Charliyan.

“Negara ini memimiliki aturan main dengan menghormati hukum yang ada.
Sebaiknya semua pihak dapat menahan diri. Serahkan pada pihak berwajib
dalam hal ini Polisi untuk mengusut tuntas siapa sebenarnya yang
bersalah dan siapa yang harus bertanggung jawab,” ungkap Chepy, Selasa
(17/1/2017) di Bandung Jawa Barat.

Menurutnya, desakan untuk melakukan pencopotan terhadap Kapolda Jabar
dinilai berlebihan yang tidak mencerminkan budaya santun dan merupakan
bentuk pressure pada institusi kepolisian. Ia menilai, jika komponen
masyarakat terus dibiarkan melakukan tekanan seperti ini,
dikhawatirkan dapat menjadi preseden buruk bagi kehidupan bernegara.

“Kita harus menghormati institusi kepolisian selaku aparat yang
bertugas dalam memberi rasa aman pada masyarakat. Jika tekanan seperti
ini terus dibiarkan, nanti dengan mudahnya orang meminta dilakukan
pencopotan pada pejabat tertentu yang belum terbukti bersalah dalam
sebuah kasus,” tambah Chepy.

Chepy memuji sikap Irjen (Pol) Anton Charliyan yang dengan gentel
menyatakan siap dicopot jika dirinya dianggap bersalah dalam kejadian
tersebut.  Menurut pengakuannya, aparat sudah melakukan tindakan
sesuai protap dalam menangani kejadian.

“Apa yang disampaikan oleh Irjen Anton Charliyan di berbagai media
merupakan sikap kesatria yang ditunjukkan oleh seorang abdi negara.
Sikap seperti inilah yang harusnya dimiliki oleh semua pihak dengan
tidak mudah mencari kambing hitam dalam sebuah kejadian,” papar Chepy.

Chepy berharap, agar Kapolri Tito Karnavian dapat melihat kasus ini
dengan baik dan tidak mudah menerima tekanan dari kelompok manapun
yang meminta pencopotan Kapolda Jabar.

“Saya yakin Kapolri bukan sosok yang mudah ditekan begitu saja. Jauh
lebih baik jika Kapolri melakukan pengusutan secara tuntas sehingga
dapat menemukan siapa yang bersalah dan harus bertanggung jawab dalam
masalah ini,” ujar Chepy yang juga Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor
tersebut. (Ade Mahmudin)