Kikis Teroris, Ansor Banser Gencar Gelar Diklatsar

156

INDRAMAYU – Terorisme yang dimulai dari merebaknya penyuplai informasi yang salah pada jihad di dalam Islam, menyebabkan salah satu warga di Indramayu menjadi pelaku bom bunuh diri.

Salah satu jitu antisipasi dan kikis potensi teroris kepada generasi, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor NU rekrut ratusan anggota baru melalui agenda bertajuk Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) ke-V.

Ketua PC GP Ansor Miftahul Fatah mengaku, generasi muda kini mulai diracuni beragam keyakinan yang berpotensi mengganggu stabilitas antar agama dan manusia.

“Untuk perwujudan menguatkan persatuan kemanusiaan sesama warga Negara dan sebagai upaya serius Ansor dalam menangkal ancaman radikalisme yang kian merebak di Indonesia, kami rutin gelar rekrutmen kader,” tegas Miftah.

Ratusan remaja itu menurut Miftah, akan didik tentang bela ulama dan Negara selama 3 hari yakni Jumat-Minggu (14-16/7).

Dalam agenda yang dipusatkan di kampus putih Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat itu adalah yang kelima dimana akan memfokuskan pada persoalan penting seperti menjungjung tinggi nilai kemanusiaan, pendalaman mengenai Nahdlatul Ulama (NU), dan kenegaraan.

Dikatakan, dengen begitu skil dari masing-masing kader Banser dapat tersalurkan dengan profesional. Apalagi, sudah adanya bidang di Banser itu sendiri seperti, Balantas yang tugasnya mengatur lalu lintas, Bagana yang tupoksinya tanggap terhadap bencana, hingga densus 99 sebagai pencegahan terhadap tindak terorisme.

“Semua warga negara berhak ditolong, karena sesama manusia, perlu diketahui oleh Sahabat Ansor dan Banser, yang harus dikedepankan adalah nilai kemanusianaan yakni persahabat sesama warga bangsa,” bebernya.

Miftah berharap, pasca selesainya Diklatsar, peserta akan menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan menjadi agen Nahdlatul Ulama di lingkungan masing-masing sebagai kader GP Ansor.

Majelis Pembina Pimpinan Cabang (Mabincab) PC GP Ansor Indramayu, H Abas Assafah menyampaikan, peserta Diklatsar termasuk orang yang beruntung, diantara yang lainya, pasalnya siapa yang  dekat dengan para ulama dan kiayi akan diselamatkan. “Ansor dan Banser merupakan ujung tombak para ulama Nahdlatul Ulama (NU),” tegasnya.

Sebagai calon Peserta Banser, akan mendapatkan menfaat lebih, sebagai garda depan dalam menjaga Ulama dan Negara akan dibekali dengan berbagai macam keilmuan, seperti Agama, kenegaraan, hingga kesaktian.

“Saya Bangga kepada para peserta Diklatsar Banser, sebagai penerus Perjuangan NU,” terangnya. (pay)