Kiai Said: Ruang Gerak Kelompok Radikal Harus Dibatasi

327

INDRAMAYU  – Ruang gerak kelompok radikal makin leluasa, menggunakan alas an kebebasan berpendapat di alam demokrasi kerap diterjemahkan melalui tindakan yang diluar batas, parahnya, kelompok tersebut menggunakan Islam untuk menjatuhkan sesamanya.

Untuk itu para kyai dan ulama terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) bersepakat untuk seluruhnya melaksanakan kebijakan yang resmi diambil Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tanpa melakukan pembangkangan.

Hal itu diamini oleh Ketua Umum PBNU Prof DR KH Said Aqiel Siradj MA saat memberikan tausiyahnya pada acara peletakan batu pertama gedung dakwah MWC NU Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu belum lama ini. Menurut Kyai Said dibangunnya gedung tersebut harus menjadi motivasi tersendiri untuk terus memberikan kontribusi yang kongrit pada masyarakat.

“Salah satunya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dari rongrongan kelompok yang menginginkan sistem lain diterapkan di Indonesia ini. “PBNU telah memutuskan sesuatu yang tepat, ini akan dicatat oleh sejarah bangsa ini, karena keputusan menjaga Islam yang rakhmatan Lil’alamin adalah hasil musyawarah para ulama yang tidak diragukan lagi kealimannya,” ungkapnya.

Karena menurut Kyai Said jika kelompok radikal tersebut dibatasi akan sangat mengganggu ketentraman masyarakat dan keutuhan bangsa ini. Bagi Kyai Said, sesuai maqolah Hardotusyaikh Hasyim Asyárikhubbulwathon minal iman (Cinta kepada tanah air adalah sebagian dari iman). “Kalau Negara ini rusuh, maka kita akan sulit beribadan dan berdakwah menyampaikan sesuatu yang ma’ruf,” tegasnya.

Ia tidak memungkiri jika kelompok yang mengajarkan anti pancasila dan mengajarkan cara jihad yang salah kaprah seperti melakukan pengeboman dan mudah mengafirkan sesamanya sudah merebak ke desa-desa. “Masjid dan mushola kini mulai ingin direbut kalangan yang mengatasnamakan Islam tapi mengharamkan menggunakan segala aturan perundang-undangan yang ada di Indonesia, makanya harus dijaga masyarakat kita,” harapnya.

Sementara itu Ketua MWC NU Kecamatan Anjatan Rosyim M Nur merasa bangga bisa dihadiri oleh orang nomor satu di NU tersebut, pihaknya juga sangat siap melaksanakan kebijakan organisasi yang diambil oleh PBNU. “”Kami dan kita semua harus bisa membesarkan NU dan ikut ambil bagian dalam menjaga keutuhan NKRI,” tuturnya.(Casmudi)