Kiai Said Aqil Sirodj : Radikalisme Bisa Dibendung Dengan Islam Nusantara

1330

Ternate, AnsorJabar Online–Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA menyempatkan bertemu dengan para akademisi Ternate di sela-sela kunjungannya ke Maluku Utara siang ini, Senin, (13/02/2017).
Professor bidang Tasawuf Filsafat ini mengisi Kuliah Umum di Universitas Negeri Khairun Ternate Maluku Utara.

Sebagai pembicara tunggal tentang “Upaya Membendung Radikalisme Yang Berlatar Agama”, Kiai Said Aqil mengingatkan kembali tentang khazanah keislaman di bumi Nusantara.

Sebagai mahasiswa, menurut Kiai Said Aqil, harus bersifat inklusif dan bernalar agar tidak mudah tertipu.
“Kalian jangan kaku. Bersifatlah inklusif, gunakan nalar,” ujar kiai pengasuh Pondok Pesantren as-Tsaqofah, Ciganjur.

“Upaya membendung radikalisme yang efektif adalah memperkuat budaya lokal dan mendialogkan dengan agama. Saya menyebutnya dengan Islam Nusantara,” kata Kiai Said Aqil.

Islam Nusantara, imbuhnya, adalah Islam yang menempatkan budaya masyarakat sebagai kekayaan yang memperkuat Islam. Budaya sebagai wahana menghadirkan Islam di tengah-tengah masyarakat.

“Karena itu Islam melebur dengan budaya, bukan melumat budaya. Islam yang memoles budaya, bukan memberangus budaya,” jelas kiai penggagas Islam Nusantara ini.

Selanjutnya Kiai Said mengingatkan bahwa radikalisme bisa tumbuh dimana saja selama proses impor ideologi trans-nasional tidak dicegah. Mereka membawa masuk ideologi yang kering dan menjajakannya kepada generasi muda dan seolah-olah itu Islam murni.

“Maka kalian sebagai mahasiswa jangan tertipu, mendekatlah kepada kiai dan jangan sekali-kali belajar dari ustad instan dan ustad Google,” tegas Kiai Said Aqil (ANW/KSF/DHAM).