KH Said Aqil Siroj: NU dan Nahdlatul Wathan Satu Perjuangan

1156

Jakarta, (Ansorjabar Online) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA menerima kunjungan silaturahmi dari pengurus Nahdlatul Wathan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipimpin langsung oleh Ketuanya, Tuan Guru H. Zainul Madjni yang juga Gubernur NTB di Gedung PBNU, Sabtu pagi (11/03/2017).

Pertemuan kedua ormas tersebut untuk mendiskusikan perkembangan dakwah di Indonesia.
“Nahdlatul Ulama dan Nahdlatul Wathan itu satu nafas dalam menegakkan Islam ahlussunnah wal jamaah di Indonesia,” kata Kiai Said Aqil.

Menurut Kiai Said Aqil, pendiri Nahdlatul Wathan, Tuan Guru KH. Zainudin Abdul Majid -kakek dari Gubernur NTB- merupakan satu sumber ilmu dengan pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari di Makkah.

“Beliau berdua sama-sama pernah belajar di Madrasah Shaulatiyyah Makkah, hanya beda angkatan,” kata Kiai Said Aqil.

Itu menandakan antara NU dan NW tidak ada perbedaan, sama-sama Islam bermazhab dominan Imam Syafi’i. Karenanya, keduanya harus sinergi terutama dalam melestarikan ajaran para salafus-shalih.

“Di bidang keislaman, tantangan kita sama,” kata Kiai Said Aqil.

NU merupakan ormas Islam terbesar di dunia berdiri di Surabaya tahun 1926. Sedangkan NW lahir tahun 1953 di Lombok, NTB. Bahkan Tuan Guru KH. Zainudin Abdul Majid pernah menjadi Konsulat NU Sunda Kecil tahun 1950. (ANW/KSF).

Caption Foto: Ketum PBNU menerima kunjungan dari Tuan Guru H. Zainul Madjni  dan Pengurus Nahdlatul Wathan