KH Hadi Musa: Setiap hari Ansor-Banser kena bully, kita harus hadapi dengan sabar, tapi…

42

KH Hadi Musa: Setiap hari Ansor-Banser kena bully, kita harus hadapi dengan sabar, tapi…

Pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), H. Hadi Musa M. Said, M.Si., memberikan sambutan dalam pembukaan PKD GP Ansor di Pondok Pesantren Salafiyah, Jalan Beringin, Kecamatan Purwakarta, Sabtu (29/8/2020).

Haji Hadi Musa menyampaikan bahwa hingga saat ini para anggota GP Ansor, khususnya Banser banyak di-bully di media sosial. Haji Hadi berharap para kader bisa menghadapinya dengan sabar, meskipun namanya ‘pemuda’ kadang punya cara tersendiri untuk meresponnya.

“Kader Ansor dan Banser disetiap hari di-bully, kita harus bersabar. Tapi namanya pemuda ya kadang begitu (panas), hadapi dengan tangan terkepal,” seru Haji Hadi.

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta hari ini melaksanakan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) GP Ansor tingkat kecamatan.

Diterapkam Protokol Kesehatan

Ketua Panitia PKD, Anshor Ramdhani menuturkan bahwa peserta dan instruktur yang hadir dalam acara diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, diantaranya setiap peserta dan instruktur diukur suhu tubuh, menggunakan masker hingga menjaga kebersihan tangan.

“Kita utamakan keselamatan dan kesehatan bersama, protokol diberlakukan. Cuci tangan, pakai masker, kami sediakan jika tidak terbawa. Baru datang (peserta dan instruktur) diukur suhu tubuh,” terang Anshor Ramdani.

Cara menjadi Kader GP Ansor NU

Haji Hadi menuturkan, untuk menjadi kader GP Ansor ada tahapan yang harus dilalui, yaitu melalui PKD atau Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Dikalatsar) Banser.

“Ada tahapan untuk masuk ke dalam organisasi GP Ansor, ada mekanisme pengkaderan agar menghasilkan Kader yang baik,” ujar Haji Hadi.

Terungkap bahwa terdapat 422 Cabang GP Ansor di Indonesia yang kini menunda kegiatan akibat pandemi Covid-19.

“Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) PAC Kota Purwakarta, 422 Pimpinan Cabang (PC) di Indonesia. Kegiatannya banyak di-off-kan, bukan hanya di GP Ansor,” terang Haji Hadi.

Haji Hadi berpesan, sangat penting bagi calon kader GP Ansor untuk meluruskan niat, yaitu untuk berkhidmat kepada Ulama.

“Luruskan niat ketika masuk GP ANSOR, berkhidmat kepada NU, Ulama kepada Pendiri NU,” tegas Haji Hadi.

Saat ini posisi Nahdlatul Ulama (NU) dan GP Ansor diuji dengan banyaknya bully dari pihak-pihak yang belum paham. Sebagai organisasi yang berlandasakan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dimana dalam kehidupan bernegara NU senantiasa berada di posisi ‘tengah’ sehingga kerap mendapat tekanan dari golongan ekstrim.

“Sehebat apa pun di-bully tidak akan goyah, Indonesia adalah warisan Ulama yang patut kita jaga. Mau (dituding) dikafirkan, mau (dituding) diharamkan, NU, GP Ansor dan Banser, ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah tetap diperjuangkan dengan sepenuh jiwa,” pesan Haji Hadi.

Mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia, Soekarno sebagai tokoh sentral di masa itu banyak berkomunikasi dengan para ulama NU.

“NU jalan tengah dalam kelompok-kelompok bersebrangan saat periode perjuangan kemerdekaan, antara golongan yang sangat kiri dengan golongan yang terlalu kanan. Presiden Soekarno bertanya dulu terhadap KH Hasyim Asy’ari dalam keputusan-keputusan penting untuk bangsa ini,” tutur Haji Hadi menjelaskan.

Di akhir sambutannya Haji Hadi menyatakan pendapatnya mengenai perkembangan umat islam di Indonesia. Menurutnya, ia tidak yakin Islam di Indonesia akan sebesar ini jika dakwah dilakukan dengan cara keras.

“Banyak yang tidak paham kultur dan sejarah perjuangan Wali Songo dan Ulama Nusantara, yang berdakwah dengan penuh kelembutan. Jika agama disampaikan dengan cara radikal dan tidak santun, saya tidak yakin Islam akan besar seperti ini di Indonesia,” terang Haji Hadi.

Sebagai penutup, Haji Hadi meyakinkan para peserta PKD akan berkah pengabdian di NU melalui GP Ansor.

“Ngabdi di NU, ngabdi di (GP) Ansor Insya Allah berkah, saya sih sangat yakin. Kita adalah santri-santri KH Hasyim Asy’asri,” pungkas Haji Hadi. (Enjs)

Enjang Sugianto

Sumber : PurwakartaOnline.com