Ketua Ansor Jabar : Ekstrim Kanan Maupun Kiri Berbahaya Bagi Masa Depan NKRI

199
BANDUNG, (Ansorjabar online) – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar menegaskan bahwa Indonesia dengan dasar ideologi Pancasila merupakan bangsa yang menganut jalan tengah dalam meciptakan harmoni, baik konteks hubungan agama dan negara maupun menjembatani keragaman suku, agama, ras, dan budaya.
“Dengan Pancasila itu menjadikan identitas bangsa kita tidak tathorruf (red: ekstrim) ke kanan maupun ke kiri. Bangsa kita adalah kelompok tawasuth (tengah). Pikiran dan gerakan yang memaksakan condong ke kanan maupun ke kiri harus kita tolak, karena tidak memiliki relevansi bagi kehidupan bangsa Indonesia,” kata Deni dalam Diskusi Pancasila dan Kerukunan Nasional, Sabtu (23/09/2017), di Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung.
Dikatakan Deni, sejarah konflik di belahan dunia akhir-akhir ini seperti Syuriah dan kaum Rohingya memberikan pelajaran bagi bangsa Indonesia, jika harmoni bangsa dan kedaulatan tanah air begitu penting dan bermakna.
“Kita harus bersyukur dengan Pancasila sebagai berkah yang harus dijaga. Tanah air dan NKRI ini penting. Konflik dibanyak negara menjadi pelajaran, ternyata iman tanpa keamanan tidak bermakna. Jangankan bicara pertumbuhan ekonomi, sekedar untuk sholat khusyu’ saja, saya yakin orang Syuriah dan Rohingya itu tidak bisa,” ujarnya.
Amanat para pendiri bangsa dengan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus terus dijaga oleh setiap generasi. Karena dengan hal tersebut, keragaman, keberagamaan dan keberislaman itu sendiri akan lebih bermakna dan bermanfaat.
“Sejarah bukan hanya dilihat yang kemarin, tapi hari ini juga orang tanpa tanah air, tanpa keamanan ternyata tidak  bisa menjadi muslim yang sempurna,” imbuhnya.
Dalam diskusi panel bersama Mayjen TNI (Purn) Supiyadin AS (Anggota DPR RI Komisi I) yang dipandu Sekretaris PW Ansor Johan Anwari ini, Deni mengajak untuk terus mengaktualkan dan mengamalkan Pancasila sebagai payung hidup bersama semua anak bangsa.
Hadir dalam diskusi tersebut sejumlah pengurus ansor, anggota Banser, kader IPNU, PMII dan elemen mahasiswa. (edi).