Kemenag Rancang Tema Kebangsaan pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa

48

Kemenag Rancang Tema Kebangsaan pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa

Bekasi—Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam akan menyelenggarakan Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa dalam waktu dekat ini, akan mengangkat tema-tema kebangsaan. Hal itu mengemuka pada Workshop Kompetisi Karya Tulis “Dari Mahasiswa untuk Indonesia” pada Senin (4/6) di Bekasi.

Dari hasil urun gagasan 20 peserta dari unsur pimpinan, dosen, pakar dan mahasiswa juga awak media muncul beberapa usulan, diantaranya soal isu radikalisme, korupsi, pendidikan, lingkungan, dan beberapa isu menarik yang berkaitan dengan problem disintegrasi bangsa.

Salah satu fasilitator pada workshop Lomba Karya Tulis PTKI “Dari Mahasiswa untuk Indonesia,” Abdullah Ibnu Thalhah memberikan usulan tema-tema kritis sesuai konteks permasalahan kekinian, namun dia menegaskan agar bisa dikemas dengan cara-cara yang populer sehingga banyak yang membaca.

“Siapa tujuan pembaca dari tulisan-tulisan kemahasiswaan ini, akan menentukan bagaimana karya tulis itu dikemas” ungkap Dosen Pendidikan Seni UIN Walisongo ini. Tolhah berharap karya tulis tidak saja untuk menghadapi lomba, namun gagasan dari mahasiswa itu bisa dinikmati publik dengan bahasa yang renyah.

Sementara itu, Khamami Zada, salah satu fasilitator memberikan ruang lebar bagi peserta diskusi untuk memberikan usulan tema. Sosok yang juga berprofesi sebagai dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu lebih merinci prihal item-item yang dibutuhkan pada Juknis secara rigit serta memberikan tawaran apakah tulisan akan dikemas secara gaya ilmiah atau lebih populer.

Agar bisa diikuti oleh banyak kalangan dari beragam disiplin ilmu di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Yusron Razak menyarankan agar ada pengkategorian lomba berdasarkan disiplin ilmu, misalnya, ada social sciences, humanities, dan natural sciences. “Mahasiswa dari beragama rumpun ilmu pengetahuan nantinya bisa bergabung dalam perlombaan ini,” jelasnya.

Yusron menyarankan agar seluruh peserta yang mengikuti perlombaan itu diberikan apresiasi. “Biar semua semangat untuk menulis, bagaimana jika semua peserta yang ikut diberikan apresiasi berupa hadiah,” ungkap dia.

Wakil Rektor III IAIN Purwokerto, Supriyanto menambahkan, agar tema kompetisi dirancang lebih umum dan mengangkat hal-hal positif untuk memotivasi mahasiswa untuk menulis. “Saya sangat senang atas inisiasi Kemenag menggelar kompetisi karya tulis mehasiswa karena akan membangkitkan gairah mahasiswa PTKI untuk menulis”, kata Suprianto.

Kegiatan Workshop Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa dilaksanakan pada tanggal 4-6 Juni 2018 untuk menghimpun ide dan gagasan bagaimana mendesain lomba yang pas untuk mahasiswa PYKI. (Kis)