Keberanian Menteri Agama Fahcrul Rozi memberantas Ormas Anti Pancasila, Dipertanyakan Warganet.

34

Kegaduhan warganet muncul setelah peryataan Fachrul Razi selaku Menteri Agama ( Menag) mendudukung perpanjang Surat keterangan terdaftar ( SKT) ke pemerintah. Mereka ramai-ramai mempertanyakan keberaniannya melawan Front Pembela Islam ( FPI), organisasi terkesan anarkis dan anti pancasila.

Hal tersebut mengemuka, karena fachrur bertolak belakang dengan karakter awal mula muncul ke publik. Yang mana Fachrul Razi muncul di hadapan masa saat digadang menjadi menteri, hingga dipercaya mengemban amanah menjadi Menag terkesan tegas. Terbukti banyak pernyataan kontrofersi diutarakan ke publik setelah tahu banyak penolakan atas dirinya.

“Saya garis bawahi ya saya ini bukan Menteri Agama Islam. Saya Menteri Agama Republik Indonesia yang menangani berbagai macam-macam agama ya,” ujar Fachrul Razi seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Jum’ at,(29/11/2019).

Tidak hanya itu, Fachrul Juga menunjukan ketegasan atas kebijakan penerapan tata cara berpakaian Pegawai Negeri sipil sesuai peraturan.

“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu,” kata Fachrul dalam Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Jakarta, mengutip catat CNN Indonesia, Rabu (30/10).

Atas statmen berani tersebut, Menag mendapatkan ruang kepercayaan dan dipuji masyarakat luas, bahkan warganet ramai membahas siapa Fachrul razi.

Namun kepercayaan itu hilang dari masyarakat dan warganet, setelah Menag memberikan pernyataan sikap mendukung usaha FPI memperpanjang SKT ke pemerintah. Tindakannya dinilai kontradiktif dengan visi presiden yang gencar memberangus siapa saja yang mengganggu idiologi pancasila.

Kini Menag dihujat masyarakat, tidak terkecuali warganet. Terutama para netizen yang selama ini menyuarakan dukungan atas kerja-kerja pemerintah.

“ Menag Fachrul Razi yang katanya jendral harus belajar dari keberanian Basuki soal hadapi Effei.” Tulis Yusuf Muhammad dalam akun facebook, Jum’at (29/11).

Yusuf dalam unggahan di akun sosial media, disertai vidio dengan durasi dua menitan, mencoba membandingkan keberanian Fachrul dengan mantan Gubernur Jakarta. “ Ahok adu argumen dengan ketua FPI pasar Minggu. Tak ada sedikitpun rasa gentar. Ini baru laki!.” Tegas Yusuf.

Perbandingan Ketegasan dan Keberanian sesama berlatarbelakang militer juga disampaikan oleh Deny Siregar dalam akun pribadinya.

“Habis nonton ketegasan Kasad Andhika Perkasa memecat anak buahnya, trus nonton Menteri Agama yang kompromi ma FPI. Itu spt habis nonton film Hollywood, trus duduk di bioskop nonton Bollywood.Ambyarrr.”. Ungkap Deny dalam akun sosmed, Kamis, ( 28/11)

Hal senada juga disampaikan oleh Eko Kuntadhi dalam Akun pribadi FB. Dalam tulisanya berjudul “MEMBERI IZIN FPI, MENCORENG WAJAH PRESIDEN” Kuntadhi mengatakan Facrur selaku Menag lemah.

“Saya heran. Menag yang awalnya ngotot teriak cadar dan cingkrang, malah melempem berhadapan dengan gerombolan yang jelas-jelas mau menegakkan khilafah”. Jelas Kuntadhi dalam tulisannya (29/11).

Sebelumnya Menag dalam sebuah acara menyampaikan persetujuan atas perpanjang Ijin FPI.

“Tadi ngomong FPI, saya mengatakan bahwa saya yang pertama mendorong FPI untuk bisa diberikan izin lagi,” kata Fachrul dalam pidato pembukaan Dialog Tokoh/Pimpinan Ormas Islam Tingkat Nasional di Hotel Ardyaduta, Jakarta, Rabu (27/11).

Ia juga mengaku sudah koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri Tito Karnavian. Walapun Begitu keinginan Fachrul belum mendapatkan respon Positif dari Tito per Kamis ( 28/11).

“Di AD/ART itu di sana disampaikan bahwa visi dan misi  organisasi FPI adalah penerapan Islam secara kafah (sempurna/menyeluruh) di bawah naungan khilafah islamiah melalui pelaksanaan dakwah, penegakan hisbah, dan pengawalan jihad,” ucap Tito usai rapat di gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11).

(Sodiqul Anwar)