Kasatkorwil Jabar Mengecam Ucapan Ketua DPRD Kuningan yang Nir Empati dan Tanggung Jawab

719

Kasatkorwil Jabar Mengecam Ucapan Ketua DPRD Kuningan yang Nir Empati dan Tanggung Jawab

Beredar luas di sosial media tentang video ungkapan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy yang mengeluarkan kata-kata ‘jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya’.

Pernyataan itu mendapatkan respon keras dari berbagai kalangan. Terutama dari Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Barat, Yudi Nurcahyadi.

Yudi mengatakan kata-kata semacam itu tak pantas dikeluarkan oleh seorang pejabat publik. Apalagi di tengah situasi Pendemi Covid 19 ini.

“Moralnya di mana? Kok bisa seorang pejabat publik mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas seperti itu?” kata Yudi.

Terlebih, lanjut Yudi, kata-kata itu ditujukan ke lembaga pendidikan pondok pesantren yang ada di Kab. Kuningan. Pernyataan itu, kata Yudi, seolah-olah menuding pesantren sebagai tempat limbah dan wabah.

“Ini maksudnya apa? Menuduh pesantren jadi tempat wabah dan limbah segalanya. Ini sudah keterlaluan dan melukai hati kami sebagai kaum santri,” kata Yudi.

Bulan Oktober ini, kata Yudi, bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional. Satu hari yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menghargai jasa-jasa para ulama dan kalangan pesantren atas segala perjuangan dan pengorbanannya untuk bangsa ini. Seharusnya ini menjadi momentum untuk pemerintah berpikir apa yang harus dipersiapkan dan dibantu oleh pemerintah agar keberadaan pesantren tidak terancam wabah Covid 19.

“Bukan malah menuding pesantren jadi tempat wabah. Ini menyakiti hati kaum santri,” kata Yudi.

Yudi pun meminta agar Ketua DPRD Kab. Kuningan ini segera meminta maaf secara terbuka, terutama kepada pihak Pimpinan Pondok Pesantren Husnul Khotimah atas pernyataannya itu.

“Jangan tunggu kami bereaksi. Kalau sudah dengan pesantren, apalagi menghina pesantren, urusannya panjang,” pungkas Yudi.