Jika Ada Opini Pemisahan Agama dan Negara, Yeni Wahid: Ngaji Dulu

196

SUBANG, (AnsorJabar Online)
Putri mantan Presiden ke-4 RI, Yeni Wahid mengaku prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang selalu dihadapkan dengan adanya beberapa indikasi perpecahan.

Yeni menyebut, indikasi perpecahan tersebut disinyalir dengan maraknya paham pemisahan antara Agama dan Negara. Sehingga sangat mudah dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang ingin merongrong keutuhan NKRI.

“Kalau ada yang bilang pemisahan antara Agama dan Negara, mending ngaji dulu deh yang bener,” ujar Yeni saat menyampaikan orasi kebangsaan di acara Kirab Kebangsaan yang dilaksanakan oleh kerjasama antara GP Ansor dan Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Subang di Bintang Fantasi Pamanukan, Subang, Sabtu (4/3/2017).

Yeni melihat, saat ini ada ekspresi kekecewaan tergambar di wajah masyarakat Indonesia maraknya upaya memecah belah persatuan dengan menyebar ideologi radikal, berita bohong bahkan mengadu domba umat.

“Kalau kita diam saja mungkin Negara Kesatuan Indonesia ini hanya tinggal nama saja,” ungkap Yeni.

Yeni menegaskan, salah satu cara untuk melawan segala bentuk pemecah belah bangsa yakni dengan menyatukan kelompok Islam dan Nasionalis

“Maka dari itu kita harus bisa menyatukan antara kelompok Islam dan Nasional, jika kedua kelompok ini bersatu, Indonesia akan aman dan tetap toleran kedepan dan Indonesia akan tetap utuh,” katanya.

Menurut Yeni, saat ini Indonesia mulai dilirik oleh Negara luar sebagai salah satu Negara yang sukses merawat berbagai macam perbedaan ditengah-tengah kehidupan majemuk.

“Ditambah lagi stabilitas politik dan ekonomi Indonesia juga sangat baik ditengah krisis global yang melanda dunia saat ini. Tentu itu semua buah dari toleransi yang memang dipraktekan ditengah tengah masyarakat,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bergandeng tangan menghadapi berbagai ancaman yang merusak stabilitas dan memicu disintegrasi bangsa.

“Kita gelorakan semangat persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI dan saya juga meyakini masyarakat menjadikan pancasila sebagai dasar Negara,” pungkasnya.

Hadir dalam kirab kebangsaan yang bertemakan “Bersatu Kita Teguh” tersebut Walikota Bandung, Ridwan Kamil dan Ketua Umum TMP, Maruarar Sirait yang merupakan Anggota DPR RI dan Ketua PW Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar. (Ade Mahmudin)