IPNU Garut pinta serius Fasilitasi Kaderisasi di Lembaga Pendidikan NU pada Mukercab I PC. NU Garut

72

IPNU Garut pinta serius Fasilitasi Kaderisasi di Lembaga Pendidikan NU pada Mukercab I PC. NU Garut

Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) Ke-1 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut yang diselenggarakan pada Kamis (7/10) di gedung serbaguna Islamic Centre, Kabupaten Garut. menetapkan program-program yang sangat dibutuhkan oleh umat, khususnya kaum Nahdliyyin, di Kabupaten Garut.

Kegiatan Musaywarah Kerja Cabang (MUKERCAB) 1 ini berlokasi di Jl. Pramuka No.22, Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, dihadiri langsung para Pengurus Syuriyah, Pengurus Tanfidziyah, MWC NU se-Kabupaten Garut, para lembaga, dan badan otonom (banom) NU setempat.

Pada kegiatan Musyawarah Kerja Cabang (MUKERCAB) 1 kali ini terdiri dari beberapa sidang komisi, pertama sidang komisi A Standar Minimum Tata Kelola Organisasi dan Rekomedasi, kedua sidang Komisi B Terkait program kerja dan rencana kerja, ketiga sidang Komisi C Bahtsul Masail.

Rekan Arif selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Garut yang menjadi salah satu peserta Mukercab I PCNU Kabupaten Garut menyampaikan usulannya pada sidang komisi A terkait kaderisasi di Lembaga pendidikan sekolah dan pesantren.

“Mendesak lembaga pendidikan sekolah dibawah naungan LP ma’arif NU kab. Garut/milik pengurus NU dan Pesantren di bawah naungan RMI NU kab. Garut/milik pengurus NU untuk membentuk pengurus komisariat IPNU IPPNU.” Ujar Arif

Selanjutnya rekan Arif berharap kepada Lembaga-lembaga yang membawahi sekolah dan pesantren untuk memberikan tindakan lanjut bagi sekolah atau pesantren yang tidak bisa berkomitmen.

“saya berharap kepada ketua Lembaga-lembaga yang membawahi sekolah dan pesantren untuk memberikan sanksi administratif bagi sekolah atau pesantren yang tidak mengindahkan kebijakan ini”. Tutur Arif pada saat sidang komisi A terkait Rekomendasi

Selain itu juga rekan Arif menambahkan usulannya dibidang kepesantrenan, dalam upaya digitalisasi pesantren dan pengembangan organisasi dan kaderisasi IPNU.

“Mengembangkan sumber daya manusia dan transformasi digital saja belum cukup untuk membangun pesantren yang mandiri. Perlu juga didukung oleh manajemen pesantren yang tepat. Yakni, bagaimana bisa menyelaraskan Atau menyeimbangakan pengelolaan bisnis yang profit oriented namun secara langsung tidak menghilangkan karakter pesantren yang sosial oriented. Maka dari kami mendorong pesantren untuk bisa memfasilitasi alat komunikasi smartphone (ponsel pintar) kepada santri nya dan menciptakan budaya komunikasi positif dan internet positif”. Pungkasnya