Ini Masalah Cinta Bukan Tahta !

332

28 November 2019. PAC Sukasari kirimkan 4 kader terbaiknya untuk mengikuti kaderisasi dalam program PKL dan SUSBALAN yang diselenggarakan oleh PC ANSOR kota tasik Malaya yang dimulai dari tanggal 28 November hingga 1 Desember. Ketika diwawancarai suryana ( Wakabid Organisasi & Kaderisasi ) menuturkan bahwa: “ini adalah masalah cinta bukan masalah tahta” dia menuturkan motivasi dirinya mengikuti kegiatan PKL semata-mata hanya demi menambah keluarga, ilmu dan keberkahan dari organisasi yang didirikan oleh para Ulama ini. “Apa yang lebih indah dalam hidup selain keluarga”.tuturnya

KADERISASI & REGENERASI
(PKL & SUSBALAN ANGKATAN 1 KOTA TASIK MALAYA)

Sukasari mengirimkan 3 kader terbaiknya untuk mengikuti PKL, Oma komarudin, Suryana dan Kamaludin, ketiganya merupakan pengurus PAC GP ANSOR kecamatan sukasari kabupaten sumedang, dan satunya lagi ( Sopiyan Saori-Waka Satkoryon ) sebagai peserta SUSBALAN. Sebagai mana diketahui kaderisasi merupakan jantung dari sebuah organisasi. Ini penting sekali diketahui bahwa sebuah organisasi wajib melakukan regenerasi sebagai ujung tombak penerus tongkat estapet perjuangan. Oma komarudin menuturkan pula bahwa jabatan di sebuah organisasi hanya sebagai keabsahan formalitas dan wewenang saja sebagai jalan berkhidmat dalam melanjutkan perjuangan sebuah organisasi, namun ada yang lebih penting daripada itu, seorang kader harus mampu menjalankan visi dan misi sebuah organisasi sebagaimana Visi dan Misi pendirinya. Tak lupa Sekretaris PAC GP ANSOR Kecamatan Sukasari ( Kamaludin) menambahkan bahwa, dia mengikuti Kaderisasi (PKL) ini semata-mata demi kecintaanya kepada Nahdlatul Ulama dan yang terpenting meningkatkan pengetahuannya dalam hal keadministrasian wabil khusus dalam Format stuktur Gerakan Pemuda Ansor, dia berharap kedepannya seluruh kader mengikuti aturan yang berlaku di organisasi GP Ansor diantaranya, tertib administrasi dan jenjang kaderisasinya harus jelas.

PENINGKATAN KAPASITAS

Ketua PW Ansor JawaBarat Deni Ahmad Haidari yang akrab disapa (kang Deni) ini Menuturkan“Mengurus Ansor itu seperti menyanyikan Mars Ansor, harus terukur, jangan sampai suaranya tidak terjangkau nadanya saat reff ” Mengurus Ansor ini sebuah perjalanan yang sangat panjang, jangan sampai kelelahan ditengah jalan. Kader Ansor terlebih dulu harus mampu bergerak dan menggerakan dirinya sendiri dan selanjutnya juga harus mampu menggerakan oranglain. Mulailah menata kehidupan dari diri sendiri untuk mempunyai harga jual terhadap lingkungan, sehingga Ansor kedepan bukan hanya dapat dihitung tapi harus dapat diperhitungkan keberadaannya. ( Deni Ahmad Haidari ).

SYARAT UNTUK DIHARGAI & DIBUTUHKAN

Sejalan dengan itu seperti yang disampaikan oleh Jhon Deal Carnegie dalam bukunya How To Win Friends & Influence People : “Rasa Lapar yang tak terperikan dari Seorang Manusia adalah Rasa ingin dihargai dan dibutuhkan” lantas apa syarat yang harus dipenuhi untuk hal tersebut ? Ahmad Syarif Munawi Menyebutkan bahwa, syarat untuk dihargai dan dibutuhkan itu sekurang-kurangnya seseorang harus mempunyai 3 hal :
1. Punya kelebihan
2. Punya Keunggulan
3. Punya sesuatu yang dibutuhkan oranglain

MENJADI ANSOR ITU MENJADI BAIK

Menjadi Ansor itu harus menjadi baik, namun baik saja tidak cukup karena baik juga harus bermanfaat, kader Ansor wajib berkapasitas dan selalu meningkatkan kapasitasnya, namun ini butuh konsistensi, hari ini mulailah bertindak secara konstitusional bukan hanya sekedar personal, sehingga tercipta kemandirian organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menemukan inti potensi dari seorang kader,terlebih fokus pada kelebihan dan persamaannya kalau sudah ketemu lalu epektifkan sesuai kapasitasnya, lalu dukung dan dorong eksistensi dan konsistensinya, karena hidup adalah sebuah “pertarungan sekaligus perjuangan” “hidup bukan hanya butuh tenang tapi juga harus menang” tenang saja tidak cukup tapi harus menang !. Untuk merealisasikan hal tersebut selain harus konsisten, seorang kader juga butuh pleksibelitas sehingga mampu menyesuaikan diri sesuai keadaan yang dihadapi yang pada akhirnya siap menghadapi perubahan-perubahan dan tantangan-tantangan didepannya. ( Deni Ahmad Haidari )

Apa saja yang harus ditingkatkan ?
1. Tingkatkan Kapasitas Ke-Ilmuan
2. Tingkatkan Penguasaan Wawasan
3. Tingkatkan Silaturahmi dan Pergerakan

KARAKTERISTIK ANSOR

Secara bebas Ansor dapat diartikan sebagai penolong, penolong siapa ? pastinya seorang kader Ansor harus dapat “menolong dirinya sendiri terlebih menolong sesama manusia” bagaimana mungkin seseorang dapat menolong oranglain jika tidak mampu menolong dirinya sendiri.
Banyak sekali hal besar terjadi dari hal yang kecil sekalipun, Penulis teringat pesan “seorang Ayah” ( Deni Ahmad Haidar ) adalah sosok karakter seorang ayah bagi anaknya ( Ansor) meskipun mustahil sempurna. Ada banyak hal yang menjadi pemicu Adrenalin Tafaqur penulis tentang beliau dalam ungkapan-ungkapannya :

-Kudu daek dibere lamun aya anu mere
-Siap mere lamun aya anu kudu dibere
-Siap datang lamun kudu datang
-Siap ngadatangan lamun aya anu teu bisa datang
-Tong Loba mikir lamun deuk nyieun hade
-Lakukeun naon anu bisa dilakukeun
-Siap mimpin Oge di Pimpin
-Ngagerakeun oge kudu Mencerahkeun
-Tong Eureun Silaturahmi
-Teu Pandang Bulu Lamun deuk Silaturahmi

“ Orang yang sukses adalah orang yang mampu berkomunikasi dengan baik” ( Jhon Deal Carnegie- How To Win Friends & Influence People)

– Jalan yang benar sudah pasti menjadi jalan yang paling susah
– Menjadi Ansor menjadi Pejuang
– Menjadi Ansor Menjadi Penggerak
– Menggerakan sekaligus Harus mencerahkan
– Silaturahmi adalah Central Energi Penggerak bagi Roda Organisasi. ( Deni Ahmad Haidari )

Wallohu’alam Bishowab
Penulis : Capung Alit