Ini Alasannya Pasutri Banser Rela Bersepeda Keliling Dunia

1694

Talun, (AnsorJabar Online)

Melakukan Start 17 Desember 2016 lalu, Pasangan suami isteri (Pasutri) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor NU Malang, rela berbulan-bulan kelilingi dunia gunakan sepeda.

Pantauan Ansor Jabar Online, Pasutri yang sempat singgah di PC GP Ansor Kabupaten Cirebon (Rabu (4/1) tersebut, diketahui bernama Hakam Mabruri (34) dan Rofingatul Islamiah (34).

Dihadapan ratusan kader Ansor dan Banser yang mengawal sejak perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu keduanya mengaku akan mengelilingi 11 negara dan istiqomahmenggunakan sepeda dengan misi sosialisasikan kepada masyarakat bahwa Islam sebagai agama Rahmatan Lilalamin (kasih saying bagi seluruh alam semesta, red).

Islam, menurut Hakam, bukan agama yang terbiasa dengan kekerasan yang sebagian kecil kelompok menggembar-gemborkannya belakangan ini. Dengan demikian, dirinya bersama isteri berinisiatif untuk mensosisialisasikannya dengan bersepeda bersama.

Hakam bersama sang isteri yang merupakan warga Malang juga menceritakan sengaja digunakan rute ziarah Wali Songo, sehingga dirinya dan isteri bisa sekaligus bersiarah ke Makam Wali Songo yang selama ini diketahui telah menebarkan ajaran Islam yang ramah pada tradisi sehingga mudah dan cepat diterima masyarakat yang mayoritas non muslim kala itu.

Ditambahkan, karena ia merupakan anggota Ansor di Kabupaten Malang, makanya ia sengaja singgah. Ia bersyukur menyambut kedatangannya ratusan banser dengan penuh suka cita mengantar hingga di sekretariatnya di Jalan Cakrabuana Talun Kabupaten Cirebon.

Selain itu, Hamka dan Isteri, juga menjelaskan, bukan hanya ziarah di Wali Songo, keduanya juga berkunjung ke tokoh atau tempat suci ummat agama lain.

Hal itu dilakukan, karena dirinya merasa perihatin dengan kondisi masyarakat yang selalu menganggap bahwa Islam agama yang terbiasa dengan kekerasan melakukan terror kepada yang tidak segama dan yang lainnya. “Padahal, Islam merupakan agama yang terbiasa dengan perdamaian dan menyebarkan pesan damai bagi seluruh umat manusia. Islam itu bukan agama terbiasa dengan kekerasan, Islam itu agama yang ramah. Jadi atas dasar itu, kami ingin sampaikan kepada masyarakat terutama di negara-negara yang akan kami lewati nanti,” katanya.

Dalam perjalanan tersebut, dirinya dan isteri sengaja menggunakan sepeda untuk keliling dunia, karena sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan. “Final dari perjalanan kami ini, akan berakhir di Negara Kairo Mesir,” kata dia.

Terkait dengan perbekalan dan akomodasi selama perbekalan. Dirinya mengaku tidak terlalu memikirkan, pasalnya, selain banyak kalangan yang membantu dan menyambut baik di setiap daerah seperti Ansor, juga ada tim khusus di beberapa daerah untuk membantunya.

“Soal itu sebenarnya selama kita masih di bumi Allah, saya tidak pernah takut. Lagi pula, untuk soal itu, ada tim yang membantu kami dalam hal perbekalan. Tapi untuk di pulau Jawa sendiri, untuk tempat tinggal, kami singgah ke secretariat PC GP Ansor, karena kebetulan kami aktif di organisasi Ansor Malang,” katanya.

Saat ditanya soal target, dirinya menargetkan sampai di tujuan, yaitu Kairo pada Bulan Ramadan mendatang. “Saya harus melewati Ramadan di Mesir atau Kairo. Jadi untuk perbekalan juga, saya bisa mampir seperti sekarang di PC GP Ansor,” kata dia.

Sang isteri Rofingatul Islamiah juga mengungkapkan, ia dan suaminya rela meninggalkan kehidupan sehari-harinya di Malang, untuk menebar perdamaian di seluruh dunia. Menurutnya, tujuan dari perjalanan panjang mengelilingi dunia menggunakan sepeda digagas oleh suaminya. “Tujuan akhirnya kita ke Kairo Mesir. Saat suami mengajak, saya tidak pikir panjang, saya langsung mau, karena tujuannya sangatlah mulia,” pungkasnya. (Rohman)