Ingin Banyak Ahli Agama Dan Rubah Citra, Polda Jabar Akan Rekrut Polisi Dari Kalangan Santri. Ini Jumlah Kuotanya

1077

Bayongbong, (Ansorjabar Online)

Sampai saat ini, pandangan masyarakat pada kepolisian masih dibilang negatif. Anggapan minor ini dikarenakan masih adanya sebagian oknum kepolisian yang menyeleweng dari tugas dan peran melayani masyarakat dibidang penegakan hukum.

Kondisi ini disadari betul oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Anton Charlian, sebagaimana dikatakannya pada acara penyerahan smbako dan pengobatan gratis, di Pondok Pesantren Hidayatul Faizien, Bayongbong, Kabupaten Garut, Minggu (19/02).
 
Untuk mengubah cara pandang masyarakat tersebut, pihak Polda Jabar akan memberikan kuota khusus bagi para santri di Jabar yang ingin menjadi anggota Polisi. Kuota khusus itu diberlakukan pada program penerimaan anggota Polri tahun 2017-2018.
Kapolda memberikan kuota sebanyak tiga orang santri dari setiap Kota, yang akan diseleksi terlebih dahulu. Penyaringan santri tersebut dilihat dari Kondisi fisik, kesehatan, dan ilmu agamanya.

“Kita akan memberikan kuota khusus bagi santri yang ingin mendaftar anggota Polri, tiga oranglah di setiap kota, mereka harus diseleksi dulu, dari segi fisiknya, kesehatannya, juga ilmu agamanya,” ujar Anton sebagaimana dilansir laman detik.com.

Anton berharap dengan pemberian kuota khusus ini dapat mengubah paradigma masyarakat yang menyebut Polisi itu hanya ada di tempat yang kotor. Selain itu, kuota khusus ini juga diberikan guna memperbanyak anggota Polri yang ahli dalam beragama.

“Ini mengubah opini di masyarakat, yang menyebutkan bahwa Polisi itu hanya ada di tempat kotor. Tidak ada salahnya kita kasih kuota khusus ke santri, enak juga jika ada anggota Polri yang ahli dalam agama. Yang bisa jadi khatib, yang bisa jadi imam, pokoknya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat”, tegasnya.

Selain memberikan kuota khusus rekrutmen dari kalangan santri, Polda Jabar juga mulai minggu ini akan menempatkan sejumlah anggotanya untuk memperdalam agama selama beberapa hari di pesantren. (edi)