Indonesia Akan Terus Berperan Secara Aktif Memelihara Perdamaian Dunia

266

Pidato di University of Religions and Denominations, Qom, Iran

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini. Merupakan suatu kebahagiaan bagi saya dapat bertatap muka dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia yang ada di Iran. Terima kasih kepada adik-adik pelajar Mahasiswa Indonesia yang telah membantu penyelenggaraan acara ini.

Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada University of Religions and Denominations yang sudah mengundang, sekaligus menjadi tuan rumah seminar Seminar “Islam and Democracy” di kampus yang megah ini sehingga saya bisa berkunjung ke kota Qom. Shalawat serta salam marilah kita sampaikan ke haribaan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan para sahabatnya.

Bapak dan Ibu, Hadirin yang Saya hormati

Kedatangan kami ke Iran adalah untuk mengikuti the sixth International Conference for Supporting the People of Palestine, atas undangan Parlemen Iran, yang sudah kami hadiri kemarin. Namun, rasanya kurang lengkap bila belum bertemu dengan masyarakat Indonesia di Iran. Itulah sebabnya pada kunjungan ini kami menyempatkan hadir sekaligus memberikan pemahaman mengenai”Islam and Democracy” di Indonesia agar kita semua saling belajar pengalaman dan menimba ilmu satu sama lain antara Indonesia dan Iran, sehingga kita mendapatkan manfaat dari forum diskusi ini.

Saya sangat mengapresiasi semangat yang diusung dalam seminar ini, karena itu izinkan saya berbicara tentang “Islam and Democracy in Indonesia”. Perlu saya sampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia ternyata bisa menampilkan Islam yang damai, Islam yang toleran, dan Islam yang compatibleatau cocok dengan demokrasi (Islam yangRahmatan Lil ‘Alamin). Kita pula negara yang disebut sebagai “Amazing Country”karena berhasil menjaga keutuhan wilayah yang demikian besar dan keragaman etnis dan sosial-budaya yang demikian besar.

Hadirin yang Saya hormati,

Jumlah penduduk Indonesia saat ini sebesar 260 juta dan 87% adalah Muslim(atau sekitar 207 juta jiwa) sementara yang Kristen Protestan berjumlah 7%, Katolik 2,5%, Hindu 1,5%, Budha 0,5% dan aliran kepercayaan 1%. Kami menyadari meskipun mayoritas penduduk adalah Muslim, tetapi Indonesia bukanlah Negara Islam. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka Pancasila merupakan dasar negara atau falsafah yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.

Pancasila terdiri atas lima sila, yaituKetuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan bila dicermati mengandung empat nilai penting yakni agama, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan.
Demokrasi memerlukan adanya pengakuan terhadap hak asasi manusia yaitu kebebasan berpendapat, dan pengakuan terhadap kaum atau etnisminoritas. Perkembangan awal proses demokratisasi di Indonesia juga diprakarsai oleh para ulama dan pemuka agama lain.

Ini artinya bahwa mereka dipandu agama dalam segala aktivitas sehari-hari termasuk dalam berpolitik dan bernegara. Kami mempunyai sejarah yang sangat panjang bahwa Indonesia sebagai salah satu Negara dengan penduduk Muslim terbesar telah membuktikan bahwa Islam di Indonesia cocok dan sejalan dengan demokrasi di Indonesia sehingga Indonesia kini menjadi negara yang paling demokratis terbesar ke-tiga didunia setelah India dan Amerika Serikat.

Pancasila sebagai falsafah negara telah secara nyata menyatukan bangsa dan menjaga keutuhan, kedamaian, dan persaudaraan bangsa kami, sehingga semua pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda di Indonesia dapat hidup berdampingan secara harmonis dan damai.

Secara adminsitratif, Indonesia terdiri atas 34 Provinsi, dan menjadi salah satu dari negara yang paling beragam di dunia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan dengan 17,000 pulau-pulau yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa, setara dengan jarak dari London di Eropa sampai ke Ankara di Asia. Menurut Biro Pusat Statistik Indonesia, ada lebih dari 1.340 etnis di Indonesia, 6 agama, dan lebih dari 2.500 bahasa digunakan di negara kami.

Kondisi multi-budaya ini memerlukan sistem politik yang akomodatif secara berkelanjutan untuk menjembatani semua kepentingan menuju tujuan yang sama. Islam sendiri adalah agama damai dandemokrasi adalah pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia saat ini, untuk memastikan penyelenggaraan negara berjalan dengan baik.

Hadirin yang berbahagia

Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sistem politik negara kamitelah berubah beberapa kali. Antara 1966 dan 1988, Indonesia diperintah oleh rezim otoriter. Tapi akhirnya diyakini bahwa sistem otoriter tidak menghadirkan keadilan, sehingga rezim itu diakhiri pada 1998.

Setelah itu, kami mulai membangun sistem demokrasi dan menyelenggarakanpemilihan umum pada 1999 sebagai Pemilu yang demokratis. Sejak itu sudah ada empat Pemilu langsung yang berhasil kami lakukan secara demokratis.

Dalam bidang ekonomi, PDB kami sebesar US$1,2 triliun dengan pertumbuhan 4,73% pada tahun 2015,menurut Bloomberg; sementara Guides Global Business menyebutkan bahwa Indonesia memiliki kondisi politik yang stabil dengan demokrasi yang hidup.

Pengalaman Indonesia telah membuktikan bahwa nilai-nilai Islam tidak bertentangan dengan demokrasi, tetapi kompatibel dengan demokrasi. Selain itu, umat Islam di Indonesia percaya bahwa pedidikan Islam akan menghasilkan demokrasi yang baik.

Oleh karena itu Indonesia bisa terusberkontribusi menyebarkan nilai-nilai demokrasi yang baik kepada dunia Islamdimana hak-hak setiap warga negara dapat diperjuangkan secara adil sesuai nilai-nilai Islam. Indonesia sudah membuktikan bahwa Islam dan demokrasi dapat dipersandingkan dan bahkan berkorelasi secara positif.

Hadirin yang saya hormati

Dalam kancah global, Indonesia terus mengajak bangsa-bangsa lain untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil termasuk di bidang perekonomian. Kamiberjuang bersama negara negara G20,misalnya, untuk menghadirkan arsitektur dan tatanan perekonomian dunia yang lebih adil. Indonesia juga berjuang bersama-sama bangsa lain untuk mewujudkan Sustainable Devolopment Goal (SDGs) untuk mengurangi kemiskinan karena kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan, kerap memunculkan konflik, kekerasan dan bahkan pertikaian. Oleh karena itu sepatutnya kita juga mengatasi akar penyebab dari konflik dan peperangan itu.

Indonesia terus membangun dialog antarperadaban, dialog among civilizations, dialog antaragama, dialog antarmedia, dan dialog antargenerasi muda. Dengan demikian maka satu sama lain bisa saling mengenal, semakin dekat, dan akhirnya bersatu untuk memelihara perdamaian dunia. Dan yang terakhir Indonesia juga mengajak bangsa-bangsa lain untuk terus berperan aktif dalamPerserikatan Bangsa-Bangsa, juga perhimpunan atau asosiasi regional, organisasi kawasan, yang semuanya itu bertujuan untuk menciptakan keamanan dan perdamaian dunia, termasuk di dalamnya keamanan dan perdamaian kawasan.

Saudara-saudara, yang saya hormati,

Sebagai role model kecocokan antara Islam dan demokrasi, Indonesia akan terus memberikan kontribusinya kepada duniasebagai berikut.

Pertama, Indonesia akan terus berperan secara aktif untuk memelihara perdamaian dunia, termasuk mengambil bagian dalam peacekeeping mission PBB, tugas-tugas pemeliharaan perdamaian di bawah bendera PBB. Misalnya Indonesia ikut dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, Bosnia, dan daerah-daerah konflik lainnya.

Kedua, Indonesia terus aktif menyelenggarakan atau memfasilitasi berbagai dialog; termasuk dialog antaragama, antarmedia, antaridentitas, maupun antarperadaban. Indonesia jugamenyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF), melaksanakan dan mendorong Global Intermedia Dialogue, dialog antarmedia secara global, serta terus mendukung upaya-upaya menuju kemerdekaan penuh Palestina, termasuk mendeklarasikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina pada acara peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika tahun 2015 dan forum lainnya.

Kami juga membangun dialog antarpemimpin Islam, Islamic leaders, dengan tujuan agar ada dialog yang dapat membangun pemahaman dan persepsi yang positif. Selain itu, Indonesia terus berkerjasama dengan OKI (OIC) menyelenggarakan Konferensi Internasional mendukung kemerdekaan Palestina.

Keempat, Indonesia ingin terus membangun kebijakan dan strategi untuk menyelesaikan berbagai konflik internal, konflik di dalam negeri sendiri secara damai tanpa pendekatan militer. Itulah kebijakan yang kami jalankan di Aceh dan Papua, itulah yang kita dorong di Maluku, di Poso, di Sampit dan di berbagai tempat-tempat yang lain.

Gugun Gumilar
GP Ansor Jawa Barat*
081314073134