HTI Bahayakan NKRI Kyai Said Minta UU Terorisme Direvisi

732

INDRAMAYU – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU) melihat keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) membahayakan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI), untuk itu pihaknya meminta pemerintah melakukan revisi Undang-undang terorisme.

Menurut Kyai Said, UU tersebut terlalu lentur pada kelompok ormas yang sudah menuduh kafir warga yang mempercayai dasar Negara Pancasila dan ingin mengusung Negara Islam (khilafah, red) di Indoneisa.

‘Kalau berbuat kriminal mengebom dan yang lainnya baru bisa ditangkap, jadi selama HTI dan sejenisnya belum melakukan pembunuhan, hanya mengucapkan pancasila syirik dan thogut, polisi dan penegak hukum belum bisa menangkap mereka, karena UU subversi dicabut dengan alasan hak asasi manusia, makanya UU terorisme harus direvisi,’ kata Kyai Said saat memberikan mau’idzoh khasanah pada pembukaan Konfercab PCNU Indramayu, Sabtu (26/11).

Kyai Said menyatakan Negara terlalu lentur dengan kelompok yang membahayakan NKRI, celakanya RUU anti terorisme yang sudah diajukan ke DPR RI masih besar jumlah wakil rakyat yang tidak menyepakati dan enggan mengesahkannya karena alasan yang tidak rasional.

‘Seharusnya segera disahkan, untuk menjaga Negara ini dari kelompok yang merongrong NKRI, agar kelompok teroris sebelum melaksanakan aksinya bisa diantisipasi sejak dini,’ tegasnya.

Dijelaskan Kyai Said, bahaya HTI sudah bisa dilihat dari awal didirikannya, dimana Hizbuttahrir Palestina awalnya didirikan oleh Taqiyyudin Annabhani untuk membebaskan Palestina, setelah pendirinya wafat digantikan Abdulqo’im dan menghilangkan kata Palestina menjadi Hizbut tahrir saja yang tujuannya diubah menjadi partai untuk membebaskan manusia dari thogut dengan mendirikan khilafah Islamiah. ‘Kalau suatu Negara bukan khalifah maka dia pantas dianggap thogut, kafir dan sejenisnya, makanya ini membahayakan untuk negeri ini,’ bebernya.

Ditambahkan Kyai Said, Perjuangan warga NU saat ini sangat berat dan luar biasa menyita stamina, akan tetapi ia bersama seluruh jajaran di PBNU telah membawa NU kearah yang tepat dan benar.

‘Alhamdulillah NU sudah berada pada posisi benar dan sangat tepat, saat Jakarta sedang panas kita bisa mendinginkan suasana,’ katanya. (rohman)