Harlah GP Ansor, KH. Ahmad Iqrom : Indonesia Daarussalam bukan Daarul Islam

565

Gunung Putri,(ansorjabar online)
Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor dan PAC GP Ansor Kecamatan Gunung Putri Gelar Harlah GP Ansor 83 dan Peringatan Isra’ mi’raj Nabi Muahammad SAW di Lapangan Koramil Ds. Cicadas, Sabtu (06/05).

Ketua PAC GP Ansor Gunung Putri Jaenudin dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang bertema; meneladani Rasulullah dengan Islam Rahmatan lil Alamin dlam bingkai NKRI ini merupakan silaturahim Ansor dengan masyarakat, dalam Rangka Peringatan Harlah GP Ansor ke 83 dan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

GP Ansor Gunung Putri siap bersinergi dengan masyarakat Gunung Putri, dan semoga Ansor dan Banser bermanfaat untuk Masyarakat” Kata Jaenudin.

Dalam kesempatan yang sama Sekcam Gunung Putri mengapresiasi kiprah GP Ansor ia berharap terus berkoordinasi untuk bersama membangun Kecamatan Gunung Putri, menyinggung masalah dinamika politik di Jakarta ia pun mebambahkan semoga tidak berpengaruh dengan warga dan tetap fokus pada kinerja lapisan masyarakat.

Walaupun sempat diguyur hujan, tapi menyurutkan niat Jammah dan pengurus Ansor untuk mendengarkan tausyiah dari KH. Abdullah Nawawi dan KH. Ahmad Iqrom Lc dengan penuh khidmat

KH. Abdullah Nawawi MDZ dalam tausyiahnya menjelaskan semangat keimaman menjadi pesan utama dalam peristiwa Isra Miraj dan Jika ingin menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia maka jagalah solat lima waktu.

“Jika ingin menjaga NKRI, maka jagalah shalat kita, niscaya negara akan aman” ujar Kyai Abdullah yang juga pimpinan Ponpes Al-Minhaj tersebut.

KH. Ahmad Iqrom, Lc. Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Bogor dalam kesempatan yang sama mengingatkan bahwa “Ad-dunya Mazro’atul Akhirat” dunia ialah ladang amal untuk bekal di akhirat, maka pembangunan harus berbanding lurus dengan ibadah. Sarana menjadi penunjang dalam menata kualitas ibadah kita, tidak hanya selalu dzikir akan tetapi urusan pelayanan kepada masyarakat diabaikan.

Kyai Iqrom mengajak kepada Jammah untuk senantiasa berguru Agama kepada yang bersanad jelas dan sampai ke Rasul seperti Ulama Nahdlatul Ulama.

Ia meneruskan, Aswaja Memandang Negara urusan Dunia, yang harus diatur berdasar sendi keagamaan yang substansial tentunya. Indonesia ini sudah negara yang Islami tidak perlu lagi mencari konsep bernegara yang lain, karena ualam kita sudah memimirkan itu jauh hari.

“Ulama kita sudah memberikan fatrwa bahwa Indonesia ini Daarusalam, Negara yang damai, bukan Daarul Islam” Ujar Kyai Iqrom

GP Ansor harus berperan dalam mengingatkan masyarakat, mana aswaja, mana khawarij, mana syiah dan mana aliran lain diluar Ahlussunnah waljamaah Annahdliyah. ia mencontohkan Demo bukan hanya terjadi hari ini. Dulu Sayidina Ali Khalifah waktu itu, didemo oleh khawarij.

“Jangan menghina syiah, tapi kelakuan seperti syiah, anti khawarij tapi kelakuan lebih dari khawarij, Maka belajarlah pada kyai yang mempunyai sanad sampai kepada Rasul” Katanya.

Jika kita berselisih maka kembali kepada Al-Quran dan Al Hadist, dan Ajaran Sahabat Nabi bagian dari yang tidak dipisahkan dalam mempelajari itu semua.

“Bagaimana memahami Alquran jika kita tidak belajar kepada yang bisa mengaji dengan sanad yang jelas,Belajar agama tidak dipelajari secara Instan”. pungkasnya

Usai pengajian, Slamet warga Desa Cicadas merasa senang dan kagum dengan keberadaan Ansor di Gunung Putri. “pengajian malam ini kami merasa kagum, dengan Ansor dan penceramah yang menjelaskan secara rinci apa itu Aswaja dan NU, dengan adanya Ansor kami merasa dilindungi, khususnya aswaja di Gunung Putri” pesannya

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama DKM Masjid Attaubah, MDS Rijalul Ansor PAC GP Ansor Kecamatan Gunung Putri dan Satkoryon Banser Kecamatan Gunung Putri.

Turut hadir KH. Abdullah Nawawi (Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bogor), KH. Ahmad Iqrom Lc (PCNU Kabupaten Bogor), Agus Susanto (Pembina Ansor Gunung Putri) Sekcam beserta Muspika Kecamatan Gunung Putri, H. Hasbullah, MA.Ek (PW Ansor Jawa Barat) Tokoh Agama dan Masyarakat se Kecamatan Gunung Putri. (Dham)