Haji Pasca Pandemi & Pelayanan Jamaah Haji Indonesia

28

Ibadah haji adalah bukan hanya tentang kewajiban bagi Umat Islam yang mampu di seluruh dunia, tidak terkecuali Umat Islam di Indonesia. lebih dari itu, tanpa mencoba untuk mengglorifikasi bahwa Ibadah Haji merupakan mimpi Umat Islam khususnya di Indonesia. Hal itu terlihat dari daftar panjang antrian yg setiap tahunnya mengalami peningkatan, terlebih hajian 2 Tahun terakhir diliburkan karena efek Pandemi Covid- 19.
Namun, sepanjang apapun antrian itu keinginan untuk berhaji dari umat islam tidak berkurang sedikitpun, sehingga pemerintah melalui kementerian Agama berusaha sekuat mungkin untuk bisa memberangkatkan jamaah haji indonesia secara maksimal, baik terkait dengan pelayanan ataupun untuk bisa memperkecil disparitas antara antrian dan jamaah yang diberangkatkan.

Ibadah haji adalah ibadah fisik yang hampir 90% lebih kita diminta menyiapkan fisik setelah kita berniat dan dipastikan untuk berangkat, persiapan yang harus dilakukan tentu membutuhkan stamina atau fisik yang prima terlebih selain dari efek wabah covid 19 masih mengancam dibeberapa negara ataupun perbedaan jauh antara iklim atau cuaca antara Arab Saudi dan negara-negara Jamaah khususnya jamaah asal Indonesia. Sampai disini penting untuk selalu menjaga kehati-hatian atau kewaspadaan mengingat perbedaan cuaca/ iklim yang signifikan ataupun kewaspadaan akan bahaya penyebaran Covid -19.

Ibadah haji juga terkait pelayanan akomodasi, transportasi dan konsumsi yang selama ini menjadi perhatian betul untuk jamaah Haji Indonesia, dan seringkali mendapatkan kritik soal pelayanannya, tahun ini betul-betul mendapatkan perhatian khusus dan sangat serius dari pemerintah. Melalui Kementerian Agama, H. Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia harus diperhatikan dengan serius, jamaah haji Indonesia harus betul-betul terlayani dengan baik. Hal ini tentu sangat menggembirakan bagi para jamaah haji Indonesia, soal pelayanan yang memang seringkali mendapatkan sorotan publik, Menteri Agama yang mendapatkan mandat sebagai Amirul Haj oleh Pemerintah Indonesia mewanti-wanti dan meminta kepada seluruh petugas Haji Indonesia untuk melayani jamaah haji dengan sikap yang ramah, lembut, ikhlas dan bertanggungjawab serta memastikan Hak Jamaah Haji Indonesia bisa diterima dan terpenuhi dengan baik dan memuaskan

Beberapa kali testimoni dilakukan oleh petugas haji dan wartawan beberapa media Indonesia terhadap Jamaah Haji Indonesia secara langsung dari berbagai Daerah di Indonesia seperti kepada jamaah haji asal Provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta dan lainya, hampir semua Jamaah Haji Indonesia merasa puas atas pelayanan yang luar biasa dari para petugas haji bahkan sangat berterimakasih pada Pemerintah Indonesia atas pelayanan Haji yang begitu baik dan sangat maksimal, hal ini tentu tidak lepas dari peran kementerian Agama melalui Menteri Agama yang memahami betul psikologis jamaah Haji Indonesia ketika berada di tanah suci untuk bisa melaksanakan Ibadah Haji dengan aman, nyaman, tenang dan benar, sehingga predikat Haji Mabrur yang di dambakan oleh seluruh jamaah haji bisa terpenuhi atau paking tidak syarat-syarat nya terpenuhi.

Pelayanan Kesehatan juga mendapatkan perhatian khusus karena kesehatan jamaah haji Indonesia dikawal betul oleh tim kesehatan dan promosi kesehatan dari kementerian Kesehatan langsung dan berkoordinasi dengan kementerian Agama, hal ini juga sangat penting dan perlu diperhatikan betul jangan sampai ada jamaah haji yang sakit saat melaksanakan tahapan-tahapan ibadah haji yang harus dilakukan, dan peran kesehatan menjadi syarat wajib walaupun tentu ada ketentuan-ketentuan khusus untuk orang yang sakit agar tetap bisa melaksanakan ibadah Haji dengan benar, kepastian sehat harus dimulai dari diri sendiri dengan tetap berdoa untuk terus dijaga oleh Allah SWT.

Pelayanan Bimbingan Ibadah Ini sangat penting dalam proses dan tahapan ibadah haji yang harus dilakukan oleh Jamaah Haji Indonesia yaitu Bimbingan Ibadah yang dilakukan oleh Tim Konsultan Ibadah yang dibentuk oleh Kementerian Agama dalam Tim Petugas Haji Indonesia, yang selama ini terkesan kurang mendapatkan perhatian dengan baik karena memang sudah dilakukan selama di Indonesia dan selama ini dipercayakan pada KBIHU, atau petugas haji yang ada di daerah masing-masing disemua tingkatan.

Langkah pemerintah dalam menyiapkan pelayanan bimbingan ibadah dan konsultan ibadah dalam tim petugas haji begitu sangat positif dan baik sekali untuk memaksimalkan pelayanan haji, ini terobosan yang luar biasa dan penting untuk dilakukan walaupun sebelumnya juga sudah diadakan di tingkat daker atau daerah kerja yang sangat luas, kali ini kementerian Agama menambahkan Pelayanan bimbingan Ibadah dan Konsultasi Ibadah lebih ke tingkat dibawahnya lagi yaitu di masing-masing sektor yang bertanggungjawab langsung pada jamaah haji Indonesia.

Pelayanan bimbingan ibadah haji selama ini mungkin kurang diperhatikan walaupun kita meyakini bahwa pelayanan ibadah haji tentu sudah dimulai dari tingkat KBIHU di daerahnya masing-masing dan juga dilakukan oleh Kementerian Agama ditingkat KUA (kecamatan) ataupun di Kabupaten masing-masing bahkan ditambahkan juga menjelang keberangkatan di lanjut di kloter untuk mengingatkan kembali para jamaah haji Indonesia.

Bimbingan Ibadah dan konsultan Ibadah menjadi Istimewa di tahun ini dikarenakan terjun secara langsung berkomunikasi dan berdiakusi dengan jamaah, posisi para petugas pelayanan Bimbingan Ibadah dan konsultan bimbingan ibadah yang langsung ditempatkan ditingkat sektor, dan hal ini tentu sangat positif kedepannya bisa dimaksimalkan lagi dengan model pelayanannya yang lebih kreatif dan lebih baik lagi.

Tugas pelayanan bimbingan ibadah dan konsultan ibadah haji adalah melakukan visitasi dan edukasi terhadap jamaah dan memastikan jamaah haji Indonesia betul-betul memahami syarat rukunnya ibadah haji dan hukum-hukum yang berlaku selama jamaah haji ada di tanah suci.

Dari sini tentunya kita bisa menilai betapa Pemerintah melalui Kementerian Agama sangat serius menyiapkan pelayanan haji untuk jamaah haji Indonesia walaupun waktunya sangat terbatas dan mepet pasca pandemi covid 19.

Kepuasan pelayanan ibadah untuk jamaah haji Indonesia tidak lepas dari kerja keras Kementerian Agama dan Petugas Haji Indonesia yang memang diminta melayani dengan hati dengan slogan “melayani jamaah haji Indonesia adalah ibadah kami” tentu melayani dengan baik, dengan hati seperti yang selalu di tekankan kepada semua petugas haji Indonesia oleh Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, harus dipastikan bahwa jamaah haji Indonesia adalah tamu Allah SWT yang harus dilayani dengan baik, mulai dari persoalan fasilitas hotel tempat tinggal, konsumsi makanannya, transportasinya, kesehatannya dan yang paling penting adalah bimbingan Ibadah untuk betul-betul bisa memahami syarat rukunya ibadah haji dengan benar hingga pada titik puncak ibadah haji wukuf di Arofah, tentu sampai kembali lagi ke tanah air tercinta Indonesia sehingga menjadi haji yang mabrur.
Wallahu a’lam Bisshowab

HM Musa Said
Ketua STAI Al Badar
Cipulus Purwakarta