Hadirkan Felix Siauw, Majelis Taklim KBP Tak Peka Beri Ruang Pengusung Khilafah

152

BANDUNG BARAT, ansorjabar online– Ansorjabar Online,- Program kegiatan Special Ramadhan 1439 H Majelis Taklim Kota Baru Parahyangan yang rencananya akan menghadirkan Felix Siauw dipandang tidak peka dengan perkembangan situasi sosial politik yang berkembang saat ini. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Koordinator Majelis Cinta Negeri (MCN) Edi Rusyandi dalam rilisnya yang diterima Ansorjabar.org Disebutkan oleh Edi, Felix Siauw selama ini dikenal sebagai sosok yang getol mengkampanyekan konsep politik khilafah yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam keberadaan NKRI.

“Sudah sangat jelas Felix Siauw itu muatannya kampanye politik yang bertentangan dengan ideologi bangsa. Baik melalui mimbar-mimbar maupun media sosial. Kita sangat menyayangkan di Bandung Barat diberikan ruang itu. Apa tidak ada lagi ulama atau ustadz yang lain di Bandung Barat,” kata Edi.

Menurut Edi, keberadaan konsep politik khilafah yang secara organisasi diusung oleh Hizbuttahrir Indonesia (HTI) telah dinyatakan oleh pemerintah sebagai organisasi terlarang dan telah resmi dibubarkan melalui perppu No 2 tahun 2017 dan gugatannya telah ditolal PTUN.

“Seharusnya kebijakan pemerintah ini didukung oleh masyarakat termasuk Majelis Taklim Kota Baru Parahyangan. Bukan pada persoalan pengajiannya. Karena mereka kampanye politik itu salahsatunya menggunakan forum-forum pengajian. Ini seolah diberikan ruang dan angin bagi mereka,” tutur Edi yang juga Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Barat ini.

Selanjutnya, Edi berharap agar panitia program kegiatan Special Ramadhan MT Kotabaru Parahyangan menimbang ulang kehadiran Felix Siauw dengan menggantinya oleh yang lain. Pihaknya berencana untuk berkoordinasi dengan sejumlah ormas di Bandung Barat dan menyampaikan keberatan terhadap kehadiran Felix Siauw.

“Lebih elok panitia menggantinya dengan yang lain. Jangan berikan ruang orang-orang yang mengancam kedaulatan bangsa kita. Di Bandung Barat masih banyak para ulama yang kompeten menyampaikan ajaran Islam secara baik selaras dengan ideologi bngsa kita,” tutup Edi. (NH)