GP Ansor Majalengka Tegaskan Aparat Harus Tindak Radikalisme

78

Majalengka, Ansorjabaronline – Pasca terjadinya penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang Banten, mendapat respon cukup keras dari Keluarga Besar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP. Ansor) Majalengka. Mereka mengutuk keras tindakan terorisme yang sudah menjalar dan menargetkan terhadap pejabat-pejabat publik. Demikian yang disampaikan oleh Ketua PC GP. Ansor Majalengka, Ahmad Cece Ashfiyadi usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Jajaran PC GP Ansor di Kantor PC NU Majalengka, (13/10).

Bahkan Kang Cece biasa ia disapa meminta aparat keamanan dalam hal ini Kapolres Majalengka untuk lebih tegas dan berani menindak oknum-oknum yang mencoba bertindak premanisme dan terorisme di Majalengka sebagai bentuk antisipasi jangan sampai kejadian seperti itu terjadi di wilayah Majalengka. “Jauh-jauh hari Kami, Keluarga besar Ansor sudah memberikan dukungan penuh kepada Aparat keamanan dalam hal ini Kapolres untuk lebih tegas dan berani lagi menindak gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme”, pintanya.
Ia pun menjelaskan sebenarnya untuk mendeteksi hadirnya gerakan radikalisme dan terorisme dalam dilihat dari bibit-bibitnya yang muncul baik di dunia nyata maupun dunia maya saat ini. Dengan perangkat yang ada, ia berkeyakinan Kapolres beserta jajarannya akan lebih mudah mendeteksi sejak dini munculnya gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme. “Dengan perangkat yang ada, Kapolres beserta jajarannya bisa dengan mudah mendeteksi munculnya gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme. Tinggal silahkan diperkuat jajaran intelejen polres dan memunculkan keberanian dari Kapolres melihat dan menindak kelompok-kelompok yang sudah sangat jelas muncul baik melalui aktifitas nyata dan dunia maya atau medsos”, jelasnya didampingi sekeretarisnya Ence Adam Mubarok.

Selain itu, menurut Pria yang juga pengasuh Ponpes Al Bukhorie Sumberjaya ini juga meminta ada sinergitas dan keseriusan dari Bupati Majalengka untuk berani menindak Aparat Sipil Negara yang juga memunculkan isu intoleransi dan menebar kebencian karena tidak menutup kemungkinan di Majalengka masih ada ASN yang bertindak seperti itu. “Kami menunggu juga tindak nyata Bupati terhadap ASN yang mencoba mengembangkan intoleransi dan menebar kebencian di Kabupaten Majalengka”, harapnya.

Ketika ditanya kenapa Ansor begitu konsen dan tegas menyikapai isu radikalimse dan terorisme, Cece menjawab Ansor tidak mau merasa kecolongan dan kejadian-kejadian radikalisme serta terorisme nanti hadir di Majalengka. Karenya ia berharap semua pihak serius dan bersinergis dalam merealisasikan program-program pemberantasan radikalisme dan terorisme.

“Ansor tidak ingin kejadian seperti penusukan Pak Wiranto terjadi di Majalengka, karena itu marilah kita sama-sama waspada dan lakukan tindakan preventifnya yang nyata”, ajaknya.