Gelar Rajaban, Ansor Sukatani Mengajak Untuk Mengaji dan Mengkaji Kepada Ulama NU

152

Purwakarta (ansorjabar online)
Selasa (02/05) Malam, Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Sukatani Kabupaten Purwakarta, menggelar acara “Rajaban” di Sekretariat GP Ansor Sukatani yang di Isi Pengajian Oleh Ketua PC GP Ansor Purwakarta Sahabat H. Budi Sopani Muplih.

Dalam Pengajianya, H. Budi mengulas tentang topik Tentang bagaimana pengurus PAC dan Ranting mampu mnjawab isue-isue yg meng-atasnamakan gerakan yang mengancam keutuhan NKRI dan juga bisa mengenalkan islam Aswaja Annahdiyah kepada lapisan masyarakat yang santun dan ramah, selain itu juga disarankan pengurus PAC dan ranting mengaji dan mengkaji kepada ulama yang dianggap mumpuni dan juga sehaluan dengan visi misi PBNU ( hayang sanad na nepi ka kang jeng Nabi Muhammad SAW ya ngaji ka ajengan NU)

“Bagian dari kewajiban pengurus ansor sebagai bekal agar tidak mnjdi rorongrongn atau terbawa arus oleh gerakan- gerakan radikal yang diiming-diiming surga imbuhnya.Dikatakannya, bagi umat Muslim, perjalanan Nabi ini merupakan salah satu peristiwa penting, karena pada saat itulah beliau mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam”. Ungkapnya

Isra Mi’raj sendiri terjadi pada tanggal 27 Rajab dalam Kalender Hijriah. ”Karena terjadi di bulan Rajab itulah, maka peringatan Israj Mi’raj Nabi Muhammad SAW juga dikenal dengan istilah Rajaban,” ungkapnya.

Hal ini dikuatkan dalam sambutan ketua PAC Kec. Sukatani sahabat Daud Sulaeman S.T beliau mengingatkn dan menegaskn kepada ranting-rantingnya bahwa kekuatan PAC ada pada ranting- Ranting,

“Mari kita sama-sama sauyunan satu kekuatan dan kompakan baik pengurus PAC dan ranting-ranting kita jaga keutuhan NKRI, kita bangun sama- sama untuk tetap bergerak yang riil (bukan hoax tapi bergerak) kepada masyarakat dan juga sebarkan kekuatan- kekuatan Ansor mnjadi pigur ditataran exsternal.”ungkapnya

Sahabat Amas Mustopa Selaku Sekertais PAC Sukatani Menambahkan dengan adanya acara ngaji rajaban ini merupakan bagian dari kultur NU yang terus dilestarikan dan bagian program yang wajib. ini salah satu kegiatan muhasabah bagi internal pengurus baik dari segi gerakan fisik maupun ruh kerohanian. (amaz)