Gelar Musyawarah Besar, PMII Wahid Hasyim Kuatkan Komitmen Keagamaan dan Kebangsaan

65

Gelar Musyawarah Besar, PMII Wahid Hasyim Kuatkan Komitmen
Keagamaan dan Kebangsaan

Semarang—Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Wahid Hasyim diminta untuk memperkuat komitmen keagamaan dan kebangsaan dalam derap langkah khidmahnya.

Permintaan itu diutarakan Ruchman Basori Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Alumni PMII Universitas Wahid Hasyim dalam acara Peringatan Harlah PMII ke-59 dan Musayawarah Besar Komisariat PMII Wahid Hasyim, (18/5) di kampus Menoreh Semarang.

“Komitmen keagamaan dan kebangsaan menjadi ruh pergerakan dan harus berjalan beriringan dalam sat tarikan nafas”, kata Ruchman.

Nama PMII sendiri, lanjut kandidat Doktor Universitas Negeri Semarang telah mendorong kader dan anggota pergerakan agar mempunyai empat komitmen, komitmen pergerakan, kemahasiswaan (intelektualitas), ke-Islaman (religiusitas) dan ke-Indonesiaan (kebangsaan).

Ruchman juga mengingatkan kepada kader PMII yang hadir bahwa saat ini muncul tiga masalah bangsa, yaitu munculnya kelompok yang mempertanyakan konsensus nasional, kelompok yang kerap megclaim kebenaran agama (truth claim) dan kelompok mayoritas diam (sailen majority).

Ruchman juga menyambut baik adanya Surat Keputusan Rektor Unwahas yang hanya memperbolehkan satu-satunya organisasi extra kampus yang boleh hidup dan berkembang di kampus Aswaja ini. “Ini kesempatan bagus agar PMII sebagai generasi penerus paham Aswaja berkembang di kampus dalam menajamkan perannya di masyarakat”.

Kegiatan Peringatan Harlah PMII ke 59 dan Musayawarah Besar dihadiri oleh Zakaria Anton Wicaksono Ketua Komisariat PMII Unwahas dan jajarannya, kader dan anggota, Dosen dan Tenaga Kependidikan. Tampak hadir pembina PMII Unwahas, Dr. Sari Hernawati, M.Pd, Adi Joko dan Taufiq Ismail.

Sari Hernawati Pembina PMII Komisariat Wahid Hasyim berharap para kader PMII tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkomitmen tinggi pada ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi aktivis yang peka terhadap realitas sosial.

PMII sebagai organisasi kader, lanjut Wakil Direktur Pascasarjana Unwahas ini menjadi kontributor gagasan keagamaan yang moderat dan desiminator semangat dan nilai-nilai kebangsaan. “Tepat kiranya kalau hari ini kita menggelar Musayawarah Besar dengan mengangkat tema Jawaban Kader PMII Wahid Hasyim untuk Agama dan Indonesia”, katanya.

Sementara Adi Joko Ketua IKA PMII Unwahas mengatakan keluarnya SK Rektor tersebut momentum PMII untuk menata kelembagaan, memperkuat pengabdian dan hubungan sinergis antara PMII dengan kampus.(RB)