Gelar diskusi, Komisariat PMII STAI Al-Masthuriyah peringati Hari Kelahiran Kabupaten Sukabumi dan Hari Kesaktian pancasila

110

Gelar diskusi, Komisariat PMII STAI Al-Masthuriyah peringati Hari Kelahiran Kabupaten Sukabumi dan Hari Kesaktian pancasila

Gelar diskusi, Komisariat PMII STAI Al-Masthuriyah peringati Hari Kelahiran Kabupaten Sukabumi dan Hari Kesaktian pancasila.
52 tahun yang lalu, tepatnya pada 1 Oktober Kabupaten Sukabumi sampai pada titik kulminasi menjadi daerah yang mandiri secara teritori, sedangkan pada tahun 1965 bertepatan pada tanggal yang sama terekam jejak sejarah yang melatarbelakangi Hari Kesaktian Pancasila. Menyongsong momentum Hari Hari Kelahiran Kabupaten Sukabumi dan Hari Kesaktian Pancasila, Anggota dan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STAI Al-Masthuriyah – Kab. Sukabumi tidak membiarkan momentum tersebut bergulir begitu saja, akan tetapi memperingati momentum tersebut dengan menggelar diskusi tentang kedua hari yang begitu berarti untuk bangsa Indonesia terkhusus masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Diskusi diselenggarakan di Bestcamp PMII Komisariat STAI Al-Masthuriyah – Kab. Sukabumi, dimulai semenjak ba’da Zuhur higga waktu Maghrib tiba, antusias kader untuk berdiskusi tentang hari kelahiran kabupaten sukabumi dan hari kesaktian pancasila begitu dirasakan dalam forum diskusi, Ketua Komisariat PMII STAI Al-Masthuriyah yakni Ali Zulfikar menyatakan bahwa kegiatan diskusi tersebut merupakan upaya untuk mencari ibroh dan memahami lebih dalam hari kelahiran kabupaten sukabumi dan dari hari kesaktian pancasila untuk pergerakan yang lebih baik di waktu yang akan datang, hingga anggota dan kader dapat memberi kontribusi yang nyata untuk bangsa dan lingkungan sekitar karena keutuhan komitmennya terhadap Pancasila dan pemahamannya yang mendalam terhadap akar sejarah Kabupaten Sukabumi, Ungkap Ali Zulfikar pasca kegiatan diskusi.
Kabupaten Sukabumi yang dahulu dinamakan Cikole yang termasuk teritorial Cianjur memiliki sejarah besar di Jawa Barat. Awal mula kata Sukabumi merupakan tawaran dari Andres De Wilde yang salah satu turis dari Belanda dengan aktivitas kesehatiannya sebagai penata perkebunan kopi dan teh. Sukabumi berasal dari bahasa sanksekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu soeka yang mempunyai arti kesenangan, kegembiraan dan kesukaan. Sedangkan boemi adalah tanah, jadi secara garis besar sukabumi mempunyai arti tanah yang disukai. Sejarah yang sangat panjang dalam menentukan kabupaten sukabumi. dari sisi lain Sukabumi merupakan tempat yang terluas sejawa dan Bali setelah kabupaten Banyuwangi yang terletak di daerah Jawa Timur. Sukabumi juga merupakan tempat para Ulama memperjuangkan Keutuhan Negara Indonesia setelah merdeka dengan menghadapi pasukan Inggris yang akan menuju Bandung. Selain itu, di tengah kompleksitas permasalahan-permasalahan di Sukabumi, maka dalam memperingati Hari Kelahiran Sukabumi, dibahas pula analisis potensi kabupaten Sukabumi melalui peninjauan Geografis, Antropologis dan Yuridis.
Sukabumi memiliki potensi sumber daya alam yang sangat luas dan banyak, dengan adanya berbagai tanah yang terbagi dari tanah litosol dan ondosol di wilayah utara dan tanah gromosol dan padzolik di wilayah tengah dan selatan. Sementara itu di bagian utara memiliki tanah bergunung, di bagian tengah memiliki tanah berbukit dan di bagian selatan memiliki tanah bergelombang. Sehingga baik digunakan untuk pertanian. Baik dari pertanian teh, kelapa sawit, padi bahkan perkebunan kekayuan. Disektor lain perternakan sebagai salah satu potensi sampai maritim sekalipun. Akan tetapi potensi tersebut kurang pengelolaan dengan baik dari pemerintah sehingga potensi tersebut bisa dirampas oleh orang asing atau investor. Kurangnya sumber daya alam menjadi problem yang sangat urgent. Serta alat produksi yang kurang memadai dan modern yang menyebabkan terhambatnya paktor produksi.
Kuramg lebih dua tahun sukabumi dipimpin oleh bapak Drs. H. Marwan Hamami. MM dan wakilnya bapak Drs. H. Ajdo Sardjono. MM membawakan visi dan misi untuk kabupaten sukabumi dengan visi “terwujudnya kabupaten sukabumi yang mandiri dan religius” visi tersebut merupakan pengejawantahan dari slogan yang tertera dalam lambang kabupaten yaitu “gemah ripah loh jinawi”. Kemudian visi dan misi tersebut diretas kembali dalam renstra program RPJPD, RPJMD dan RPJPD. Namun renstra tersebut belum sepenuhnya di pahami dan di rasakan oleh masyarakat di berbagai daerah. Terkhusus dalam misi yang dibawakan salah satunya adalah optimalisasi pelayanan pablik khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah. Misi tersebut belum mampu terealisasikan sepenuhnya. Dengan demikian apakah mampu mensejahterakan masyarakat kabupaten sukabumi.
Selaras dengannya, Mengenai Hari Kesaktian Pancasila, Yulia Rahman, Sekretaris PMII Komisariat STAI Al-Masthuriyah yang memandu jalannya diskusi tentang hari kesaktian pancasila, Pada tanggal 30 September 1965, terjadi tragedi yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Tragedi ini masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penghiatan dan apa motif di belakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila. Dalam peristiwa tersebut kita mau menggunakan kecamata yang mana. Apakah persi Soekarno, persi Aidit atau persi Tan Makala. Semuanya merupakan manipulasi sejarah yang diciptakan oleh setiap orang yang mempunyai kepentingan untuk itu. Terlepas dari itu kita sebagai warga pergerakan hanya mampu dalam mempertegas, pengulasan sejarah dan perembukan pemahaman tentang Pancasila wajib terus dipahami secara mendalam sebagai salah satu karya terbesar ulama Indonesia, agar dikemudian masyarkat Indonesia menyadari bahwa seberapa kuat rongrongan dari berbagai paham yang mencoba untuk menegasikan pancasila, maka itu hanya akan sia-sia. Ujar Yulia, yang menjadi salah satu penulis Buku “Perempuan?” PC PMII Kab. Sukabumi.